Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Brasil Temukan Racun Ular Hambat Sel Virus Corona, Potensi Obat Covid?

Reporter

image-gnews
Seekor ular beludak Jararacussu, yang racunnya digunakan dalam penelitian penyakit virus corona (COVID-19), terlihat di Institut Butantan di Sao Paulo, Brasil 27 Agustus 2021.[REUTERS/Carla Carniel]
Seekor ular beludak Jararacussu, yang racunnya digunakan dalam penelitian penyakit virus corona (COVID-19), terlihat di Institut Butantan di Sao Paulo, Brasil 27 Agustus 2021.[REUTERS/Carla Carniel]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Brasil menemukan molekul dalam racun ular bisa menghambat reproduksi virus corona dalam sel monyet, langkah pertama yang mungkin menuju obat untuk memerangi virus penyebab COVID-19.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Molecules bulan ini, menemukan molekul yang dihasilkan oleh ular beludak Jararacussu menghambat kemampuan virus untuk berkembang biak dalam sel monyet hingga 75%.

"Kami mampu menunjukkan komponen bisa ular ini mampu menghambat protein yang sangat penting dari virus," kata Rafael Guido, profesor Universitas Sao Paulo dan salah satu ilmuwan dalam penelitian tersebut, dikutip dari Reuters, 2 September 2021.

Molekul racun ular itu adalah peptida, atau rantai asam amino, yang dapat terhubung ke enzim virus corona yang disebut PLPro, yang sangat penting untuk reproduksi virus, tanpa melukai sel lain.

Seorang peneliti mengerjakan sampel di dalam laboratorium di Institut Fisika Universitas Sao Paulo untuk sebuah penelitian di mana lembaga tersebut mengklaim telah menemukan penurunan 75% dalam produksi penyakit virus corona (COVID-19) setelah sel-sel bersentuhan dengan bisa ular beludak Jararacussu, di Sao Carlos, Brasil 30 Agustus 2021.[REUTERS/Carla Carniel]

Telah dikenal karena kualitas antibakterinya, peptida dapat disintesis di laboratorium, kata Guido, membuat penangkapan atau pemeliharaan ular tidak perlu dilakukan.

"Kami prihatin terhadap orang-orang yang pergi berburu Jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia...Bukan seperti itu caranya!" kata Giuseppe Puorto, seorang herpetologis yang menjalankan koleksi biologis Institut Butantan di Sao Paulo. "Bukan racun itu sendiri yang akan menyembuhkan virus corona."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti selanjutnya akan mengevaluasi efisiensi dosis molekul yang berbeda dan apakah itu mampu mencegah virus memasuki sel sejak awal, menurut pernyataan dari Universitas Negeri Sao Paulo (Unesp), yang juga terlibat dalam penelitian.

Mereka mengatakan akan menguji substansi dalam sel manusia tetapi tidak memberikan batas waktu.

Ular beludak Jararacussu adalah salah satu ular terbesar di Brasil, berukuran panjang hingga 2 meter, yang juga hidup di Hutan Atlantik pesisir, termasuk Bolivia, Paraguay, dan Argentina.

Baca juga: Negara Bagian India Nekat Mencoba Obat Anti-Parasitik untuk Pasien COVID-19

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gavi Cedera Panjang, Barcelona Percepat Kedatangan Striker Muda Brasil Vitor Roque

1 hari lalu

Vitor Roque. REUTERS/Rodolfo Buhrer
Gavi Cedera Panjang, Barcelona Percepat Kedatangan Striker Muda Brasil Vitor Roque

Vitor Roque sedianya bergabung dengan Barcelona pada Juni 2024, tetapi dipercepat di jendela transfer musim dingin.


Inggris Naik ke Posisi Ketiga Peringkat FIFA, Gareth Southgate Targetkan Nomor Satu

3 hari lalu

Pelatih Inggris Gareth Southgate. REUTERS
Inggris Naik ke Posisi Ketiga Peringkat FIFA, Gareth Southgate Targetkan Nomor Satu

Timnas Brasil terlempar dari empat besar peringkat FIFA.


Deforestasi Hutan Amazon Anjlok Tajam di 1 Tahun Presiden Kiri Brasil & Kolombia

4 hari lalu

Foto udara kondisi air sungai Piraiba sebelum pertemuan puncak negara-negara hutan hujan Amazon, di Belem, negara bagian Para, Brasil 5 Agustus 2023. Petrobras telah mengajukan banding terhadap keputusan badan perlindungan lingkungan Brasil, Ibama, untuk menolak izinnya untuk mengebor sumur eksplorasi di mulut Amazon. REUTERS/Ueslei Marcelino
Deforestasi Hutan Amazon Anjlok Tajam di 1 Tahun Presiden Kiri Brasil & Kolombia

Perusakan hutan hujan Amazon melambat tajam dari tahun ke tahun, menurut laporan.


Istri Kepala Mata-mata Ukraina Dilaporkan Diracun Logam Berat

5 hari lalu

Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, kepala Intelijen Militer Ukraina, berbicara selama wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 6 Juli 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko/File Foto
Istri Kepala Mata-mata Ukraina Dilaporkan Diracun Logam Berat

Marianna Budanova adalah istri Kyrylo Budanov, kepala badan intelijen militer Ukraina, GUR, yang terlibat dalam operasi rahasia melawan pasukan Rusia


Brasil Upayakan Suara Masyarakat Sipil Lebih Didengar di KTT G20

5 hari lalu

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyapa seorang warga Brasil yang berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza, setibanya di pangkalan Angkatan Udara Brasilia, Brasil 13 November 2023. REUTERS/Ueslei Marcelino
Brasil Upayakan Suara Masyarakat Sipil Lebih Didengar di KTT G20

Brasil akan mengusulkan suara masyarakat sipil lebih didengar dalam KTT G20, bukan dari protes jalanan yang terkadang melalui aksi kekerasan.


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

6 hari lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


4 Fakta Buah Srikaya: Mengandung Racun Tapi Bisa Antisipasi Stress

7 hari lalu

Buah Srikaya. Pixabay.com/An Nhien
4 Fakta Buah Srikaya: Mengandung Racun Tapi Bisa Antisipasi Stress

Buah srikaya masih satu keluarga dengan buah sirsak, dikenal punya banyak manfaat, tapi bagian tertentu tak boleh dikonsumsi


FIFA Selidiki Kericuhan dalam Laga Brasil vs Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

8 hari lalu

Fans bentrok dengan staf keamanan di tribun yang menyebabkan penundaan dimulainya pertandingan antara Timnas Brasil melawan Timnas Argentina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, 21 November 2023. REUTERS/Sergio Moraes
FIFA Selidiki Kericuhan dalam Laga Brasil vs Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Brasil dan Argentina menghadapi tindakan disipliner atas potensi pelanggaran aturan disiplin FIFA di kualifikasi Piala Dunia 2026.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

9 hari lalu

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Timnas Argentina U-17 Siap Kejutkan Brasil di Laga Perempat Final Piala Dunia U-17 2023

9 hari lalu

Pemain timnas Argentina Agustin Roberto merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Venezuela  di babak 16 besar Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 21 November 2023.  Argentina bantai Venezuela dengan skor telak 5-0 dan berhasil melaju ke babak perempat final. TEMPO/Prima mulia
Timnas Argentina U-17 Siap Kejutkan Brasil di Laga Perempat Final Piala Dunia U-17 2023

Pelatih timnas Argentina U-17 Diego Placente yakin para pemainnya bakal menampilkan performa terbaik saat melawan Brasil U-17 di perempat final Piala Dunia U-17 2023.