TEMPO.CO, Jakarta - Seekor gajah Asia (Elephas maximus maximus) di pusat perlindungan satwa di Sri Lanka melahirkan bayi kembar. Ini merupakan kejadian yang terbilang langka.
Gajah bernama Surangi, yang berumur 25 tahun, melahirkan dua bayi berkelamin jantan yang sehat. Mereka adalah gajah kembar pertama yang lahir di penangkaran di Sri Lanka sejak 1941, menurut pakar gajah Jayantha Jayewardene.
"Baik anak sapi maupun induknya baik-baik saja," kata Renuka Bandaranaike, kepala Pusat Penyelamatan Gajah Pinnawala, kepada AFP seperti dikutip New Straits Time (31/8/2021). "Bayi-bayi itu relatif kecil, tetapi mereka sehat."
Dia mengatakan Surangi melahirkan bayi jantan pada 2009. Sang ayah, Pandu, 17 tahun, merupakan salah satu dari 81 gajah di Pinnawala, yang didirikan 1975 itu untuk merawat gajah liar yang terancam di habitatnya.
Kawanan gajah Asia liar di wilayah Mojiang, Kota Pu'er, Provinsi Yunnan, Cina, 13 Agustus 2021. Pada 12 Agustus pukul 23.48 waktu setempat, yang bertepatan dengan Hari Gajah Sedunia, kawanan 14 gajah Asia liar yang bermigrasi dan menjadi sorotan dunia kembali ke habitat tradisional mereka di wilayah Mojiang, Kota Pu'er. Xinhua/He Yougang
Tahun lalu, seekor induk gajah juga melahirkan bayi kembar di Taman Nasional Minnerya, Sri Lanka, seperti dilaporkan Mongabay.
Pemerintah telah meluncurkan peraturan keras untuk melindungi hewan yang dianggap suci di negara mayoritas beragama Budha itu.
Banyak orang kaya Sri Lanka – termasuk biksu Budha – memelihara gajah sebagai hewan peliharaan, sementara laporan tentang perlakuan buruk tersebar luas.
Mereka yang melanggar undang-undang baru harus menyerahkan gajah mereka ke pusat perawatan negara dan bisa menghadapi hukuman penjara tiga tahun.
Catatan resmi menunjukkan ada sekitar 200 gajah peliharaan di Sri Lanka dan diperkirakan 7.500 di alam liar.
Menangkap gajah liar adalah pelanggaran pidana yang dapat dihukum mati, tetapi hukuman dan tuntutan maksimal ini jarang terjadi.
Aktivis mengatakan lebih dari 40 bayi satwa dilindungi itu telah dicuri dari taman margasatwa dalam 15 tahun terakhir.
BKSDA Riau Pindahkan Gajah Kaesang dan Dodo ke Taman Nasional Teso Nillo