Sayangnya kehadiran situs Quranet.net itu tidak disukai media Arab yang menyarankan umat Islam supaya berhati-hati dengan isinya. Walaupun situs tersebut hadir untuk mempromosikan ajaran asli Al-Quran, namun situs ini boleh jadi diciptakan untuk memenuhi kepentingan Israel.
Saat Tempo membuka halaman situs berwarna dasar hijau tersebut, muncul gambar beberapa ilmuwan yang memiliki nama Muslim, namun di antara mereka juga diselingi Yuli Tamir, Menteri Pendidikan Israel. Selain Bahasa Inggris, situs ini juga menggunakan Bahasa Arab dan Hebrew (Bahasa Yahudi.
Nama Profesor Yahudi tersebut, Ofer Grosbard, tertera di sudut kirinya, tetapi tanpa wajah dan tak ada profil pribadinya. "Kami hanya ingin mengubah pengetahuan umum supaya Al-Quran menjadi bahan rujukan yang berguna bagi semua pihak," kata Grosbard, seperti yang dilansir stasiun televisi Cable News Network (CNN), Jumat (5/12) silam.
Dosen Fakultas Pendidikan Arab di Universitas haifa, Israel itu menambahkan, lewat situs ini siapa pun bisa mendapatkan jawaban bagi permasalahan psikologi dan pendidikan modern, mengikuti apa yang diajarkan Al-Quran.
"Quranet hanya mau menunjukkan keindahan Al-Quran. Tambahan lagi, ada 1,5 miliar orang Islam di seluruh dunia," kata Grosbard yang yakin pesan positif suci umat Islam itu dikaburkan golongan fundamentalis yang ia tuding menyetujui kekerasan.
BOBBY CHANDRA