TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Taliban secara mengejutkan tampil di siaran televisi nasional. Bukan sebagai narasumber, mereka terekam sedang menodongkan senjata kepada seorang penyiar yang sedang mengudara.
Video viral itu dibagikan melalui akun Twitter seorang wartawan BBC, Yalda Hakim. Dalam rekaman itu, pembawa acara program debat politik Pardaz dari jaringan TV Afghanistan Peace Studio sedang membacakan pernyataan dari Taliban. Di belakangnya, dua anggota Taliban dengan senjata laras panjang berdiri mengancam.
Rekaman video yang dibagikan Yalda Hakim tersebut tidak dalam bahasa Inggris dan tak ada teks pengantar. Menurut Hakim, pembawa acara sedang membahas jatuhnya pemerintahan Afghanistan. Penyiar laki-laki juga meminta agar rakyat jangan takut terhadap Taliban.
Hakim menggambarkan situasi tersbeut adalah nyata. "Inilah yang sekarang terlihat seperti debat politik di TV Afghanistan, prajurit Taliban mengawasi pembawa acara." tulisnya.
Wartawan Iran Masih Alinejad juga mengomentari video yang beredar di Twitter. Ia mengunggah kalimat bahwa Taliban telah menciptakan ketakutan di benak jutaan orang. "Ini hanya bukti lain. Saya meminta Presiden Biden untuk menonton dan memberi tahu kami jika para militan yang berpose di belakang pembawa acara TV sedang memegang senjata Amerika."
Setelah menguasai Afghanistan pada pertengahan Agustus, Taliban menebar sejumlah janji termasuk kebebasan pers. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid,
berjanji tak akan menganiaya wartawan di Afghanistan.
“Kami akan menghormati kebebasan pers, karena pemberitaan media akan berguna bagi masyarakat dan akan dapat membantu memperbaiki kesalahan para pemimpin,” kata Mujahid seperti dilansir dari The News.
Namun di lapangan kenyataannya berbeda. Sejumlah wartawan terutama yang bekerja untuk media asing, diburu Taliban.
Baca: Amerika Sudah Pergi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Afghanistan?
NEWS.COM.AU | THE NEWS