Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IAEA Curiga Reaktor Nuklir Korea Utara Menyala Lagi

Reporter

image-gnews
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat tiba di Dong Dang, Vietnam, 26 Februari 2019. Kim Jong Un dan Donald Trump akan bertemu pada hari Rabu, 27 Februari untuk membahas program denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea. REUTERS/Stringer
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat tiba di Dong Dang, Vietnam, 26 Februari 2019. Kim Jong Un dan Donald Trump akan bertemu pada hari Rabu, 27 Februari untuk membahas program denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Energi Atom PBB atau IAEA dalam laporan tahunannya menyoroti upaya Korea Utara memperluas persenjataannya. Korea Utara diduga telah menyalakan sebuah reaktor nuklir yang diyakini memproduksi plutonium untuk senjata nuklir.

IAEA dalam laporan Jumat, 27 Agustus 2021, menjelaskan ada sejumlah tanda-tanda reaktor 5 megawatt, beroperasi. Hal ini terlihat pertama kali sejak akhir 2018.

“Sejak awal Juli 2021, sudah ada sejumlah indikasi diantaranya limbah air pendingin dan operasi yang konsisten,” demikian laporan IAEA, menyinggung reaktor di Yongbyon, yakni sebuah komplek nuklir yang menjadi inti program nuklir Korea Utara.   

Detik-detik peluncuran proyektil jarak pendek di Wonsan, Korea Utara, Sabtu, 4 Mei 2019 waktu setempat. Sejumlah analis menduga Korea Utara berusaha memperkuat tekanan kepada Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan tentang denuklirisasi dalam KTT di Hanoi, Vietnam Februari lalu. KCNA via REUTERS

IAEA tidak memiliki akses ke Korea Utara sejak Pyongyang mengeluarkan pengawas IAEA pada 2009 silam. Korea Utara lalu melanjutkan program senjata nuklirnya dan segera melanjutkan uji coba senjata nuklirnya. Korea Utara terakhir kali melakukan uji coba nuklir pada 2017.

IAEA sekarang ini memantau pergerakan nuklir Korea Utara dari jauh, yang sebagian besar melalui gambar-gambar satelit. Gambar komersial satelit memperlihatkan air limbah yang memperkuat dugaan kalau reaktor nuklir Korea Utara menyala lagi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tidak ada cara untuk mengetahui mengapa reaktor (nuklir) tidak beroperasi sebelumnya, kendati ada pengerjaan pada bendungan air dalam setahun terakhir untuk memastikan ada cukup air dalam sistem pendingin,” kata Jenny Town, Direktur 38 North project, yang berkantor pusat di Amerika Serikat dan memantau pergerakan Korea Utara.   

Menurut Town, dalam beberapa pekan ke depan atau bulan kondisi cuaca di Korea Utara bisa mempengaruhi operasional reaktor. Pada tahun lalu, 38 North mengatakan banjir bandang pada Agustus 2020 telah berdampak pada pusat-pusat pompa yang terhubung dengan Yongbyon. Ini menyoroti betapa rapuhnya sistem pendingin reaktor nuklir Korea Utara pada cuaca ekstrim.  

Hujan musiman bisa menimbulkan banjir di sejumlah area pada tahun ini di Korea Utara. Namun media di Korea Utara mewartakan tidak ada ancaman sejauh ini.   

Baca juga: ITB dan ThorCon Kerja Sama Riset Pembangunan Reaktor Nuklir 

Sumber: Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 jam lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 jam lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024. Latihan militer ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. KCNA via REUTERS
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

1 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

2 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.