Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Korban Bom di Bandara Afghanistan Marah dan Kecewa Pada Joe Biden

image-gnews
Seorang tentara menggendong bayi saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Sgt. Isaiah Campbell/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS
Seorang tentara menggendong bayi saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Sgt. Isaiah Campbell/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan teror ISIS-K di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan menewaskan 13 tentara Amerika. Beberapa di antara mereka bernama Kareem Nikoui, Ryle McCollum, Max Soviak, Hunter Lopez, Taylor Hoover, dan Jared Scmitz.

Mereka adalah tentara-tentara yang dikirim Presiden Joe Biden ke medan konflik untuk menyelamatkan tak hanya warga Amerika, tetapi juga warga Afghanistan dari pemerintahan Taliban.

Kematian mereka meninggalkan lubang yang begitu besar di keluarga masing-masing, bahkan memicu kemarahan. Steve Nikoui, ayah dari Kareem Nikoui, menganggap Joe Biden ikut bertanggung jawab atas kematian putranya yang tewas dia usia 20 tahun. Menurutnya, jika Joe Biden lebih becus menangani penarikan tentara dan evakuasi warga, Kareem akan masih hidup.

"Saya sangat kecewa dengan cara Presiden Joe Biden menangani situasi di Afghanistan, begitu juga dengan Militer Amerika. Komandan di lapangan seharusnya tahu soal adanya ancaman dan mencegahnya," ujar Nikoui, dikutip dari Reuters, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Nikoui sekarang menunggu Militer Amerika mengabarkan dia soal rencana pemulangan jenazah Kareem. Jika tidak ada halangan, jenazah Kareem akan tiba di Lanud Delaware dalam beberapa hari ke depan.

Seorang Marinir AS menggendong bayi saat orang tuanya mengikuti proses evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 21 Agustus 2021. Video warga yang rela menitipkan anak bahkan bayi mereka kepada tentara melewati pagar bandara menarik perhatian dunia internasional. Korps Marinir AS/Sgt. Samuel Ruiz/Handout via REUTERS

Salah satu korban bahkan belum lama ini menikah. Ia adalah Rylee McCollum. Prajurit asal Wyoming itu baru-baru ini menikah dengan tengah menanti anak pertamanya yang akan lahir dalam tiga pekan. Nahas, ia tidak bisa melihat kelahiran bayi yang dikandung istrinya.

Adik dari Rylee, Roice, mengatakan saudaranya tersebut selalu bermimpi menjadi tentara Amerika sejak kecil. Dan, kata ia, Rylee berencana membangun karir sebagai guru sejarah dan pelatih gulat begitu masa dinas militernya rampung. Rylee diketahui adalah atlit gulat dan American Football ketika duduk di bangku SMA.

Berbeda dengan Ryle dan Kareem, Max Soviak yang bertugas sebagai tentara medis di Afghanistan seperti sudah memprediksi kematiannya. Dalam unggahannya di Instagram pada 10 Juni lalu, ia mengatakan "Membunuh atau Dibunuh? Saya Berupaya Berada di Sisi yang Membunuh."

Saudara dari Max, Marilyn, berduka dengan wafatnya Max. Ia berkata, Max adalah satu-satunya saudara yang ia punya dan kematiannya meninggalkan luka yang mendalam. "Adikku yang pintar, cantik, dan menjengkelkan. Dia tewas dalam tugas ketika mencoba menyelamatkan nyawa banyak orang," ujar Marilyn.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS

Kamis kemarin, Pemimpin Republikan di Parlemen Amerika, Kevin McCarthy, mengatakan Presiden Joe Biden bakal mendapatkan "balasan" atas apa yang terjadi di Afghanistan. Sama seperti ayah dari Kareem, ia juga menganggap Biden bertanggung jawab atas tewasnya para tentara.

McCarthy bahkan sudah meminta Ketua Parlemen Amerika Nancy Pelosi untuk membawa isu Afghanistan ke Kongres. Tujuannya, agar anggota Kongres bisa mendapat keterangan secara jelas dan komprehensif dari Joe Biden soal kekacauan yang terjadi di Afghanistan beberapa pekan terakhir.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban dari segala pihak yang terlibat," ujar McCarthy, Kamis, 26 Agustus 2021.

MCCarthy bukan satu-satunya yang menyalahkan Joe Biden. Elise Stefanik, anggota parlemen dari New York, menyebut ada "darah di tangan Joe Biden". Sementara itu, Senator Marsha Blackburn mengatakan pejabat-pejabat tinggi dan Joe Biden harus mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban.

"Joe Biden, Kamala Harris, Menlu Antony Blinken, Menhan Lloyd Austin, dan Panglima Militer Mark Milley harus mengundurkan diri atau bakal menghadapi pemakzulan." ujar Blackburn soal Afghanistan.

Baca juga: Dianggap Gagal Tangani Situasi Afghanistan, Joe Biden Bakal Dimakzulkan?

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

9 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

9 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

10 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

11 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

15 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Iran Disebut Telah Peringatkan Rusia sebelum Serangan Moskow

16 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Iran Disebut Telah Peringatkan Rusia sebelum Serangan Moskow

Tiga sumber menyebutkan bahwa Iran telah memperingatkan Rusia mengenai kemungkinan adanya "operasi teroris" besar-besaran bulan lalu.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

20 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

21 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

22 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

22 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow