TEMPO.CO, Jakarta - Tim Keamanan Nasional Amerika memperingatkan Presiden Joe Biden bahwa serangan teror di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan berpotensi terulang. Hal itu, kata mereka, mengingat proses evakuasi warga lokal maupun internasional di bandara Kabul mendekati selesai.
"Kemungkinan bakal terjadi serangan teror lagi. Beberapa hari ke depan akan menjadi periode paling berbahaya (dalam proses evakuasi)," ujar juru bicara Pemerintah Amerika, Jen Psaki, dikutip dari CNN, Jumat waktu setempat, 27 Agustus 2021.
Diberitakan sebelumnya, bandara Kabul dihajar serangan bom bunuh diri pada Kamis kemarin. Serangan tersebut didalangi oleh kelompok teroris ISIS-K, afiliasi dari ISIS, yang merupakan musuh dari Taliban. Sebanyak 175 orang tewas dalam peristiwa itu di mana 13 di antaranya adalah tentara Amerika yang mengawal proses evakuasi.
Sejak serangan tersebut, berbagai negara mengakhiri proses evakuasinya di Afghanistan walaupun masih banyak warga mereka yang belum terselamatkan. Amerika adalah salah satu yang bertahan, berkomitmen menggenjot proses evakuasi hingga 31 Agustus nanti. Walau begitu, mereka sadar betul ancaman ISIS-K nyata.
Jen Psaki berkata, Militer Amerika menerapkan penjagaan maksimum di bandara Kabul sekarang untuk memastikan peristiwa teror serupa tak terulang. Selain itu, klaim Psaki, Militer Amerika mengungsikan ratusan - ribuan orang per jamnya.
Per Jumat sore, sebanyak 4200 orang berhasil diungsikan dari Afghanistan. Rinciannya, 2100 diangkut dengan pesawat militer Amerika sementara sisanya diangkut oleh 29 pesawat sekutu Amerika. Angka itu lebih kecil dibanding periode serupa pada sehari sebelumnya, 7500 orang.
"Total, kami sudah mengungsikan 109.200 orang (baik warga lokal, Amerika, maupun internasional) sejak 14 Agustus. Masih ada 500 warga Amerika yang menanti untuk diungsikan," ujar Psaki, memastikan evakuasi tetap lanjut pasca-serangan ISIS-K.
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika John Kirby menyakini ISIS-K masih mengancam. Mereka pun tak menutup kemungkinan ISIS-K melancarkan serangan bom lagi ke bandara Kabul menjelang akhir periode evakuasi.
"Ada ancaman yang spesifik dan kredibel. Kami bersiap dan mewaspadai serangan serupa. Kami memantau terus ancaman yang ada, secara spesifik dan berkelanjutan," ujar Kirby soal perkembangan situasi di Afghanistan.
Baca juga: Pentagon: Bom di Bandara Afghanistan Didalangi Satu Orang, Tak Ada Bom Kedua
ISTMAN MP | REUTERS