Petugas membawa korban terluka ke rumah sakit setelah bom bunuh diri di bandara Kabul, di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. ISIS mengatakan salah satu pelaku bom bunuh diri menargetkan penerjemah dan warga yang bekerja dengan tentara Amerika. REUTERS TV/1TV/Handout via REUTERS
1. Afiliasi dari ISIS
Ini yang paling banyak diketahui soal ISIS-K. Memiliki kepanjangan Islamic State Khorasan, ISIS-K terbentuk pada 2014 dan berfungsi sebagai perpanjangan tangan ISIS di Afghanistan dan Pakistan. Adapun pendiri-pendirinya adalah eks anggota Taliban yang sekarang menguasai Afghanistan per 14 Agustus lalu.
"ISIS memiliki perwakilan baik di Pakistan dan Afghanistan. Mereka bertugas merekrut anggota-anggota Taliban yang tidak puas dengan visi organisasinya," ujar peneliti CSIS untuk isu Afghanistan, Seth Jones, dikutip dari NPR.
Seperti ISIS, ISIS-K memegang pemahaman yang sama. Mereka menerapkan hukum Islam garis keras dan menggunakan kekerasan ataupun teror sebagai modus operandinya. Beberapa hal yang mereka lakukan mulai dari melakukan pembunuhan publik, pembunuh tokoh masyarakat, hingga penutupan sekolah.