TEMPO.CO, Jakarta - Dmitry Peskov, Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis, 26 Agustus 2021, memastikan Rusia belum menentukan posisi negara itu terhadap kelompok radikal Taliban. Rusia masih ingin melihat bagaimana Taliban memperlakukan masyarakat Afghanistan dan masukan dari diplomat Rusia.
Menurut Peskov, Moskow lebih tertarik pada upaya mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan. Dengan begitu, Rusia tampaknya masih akan melakukan kontak dengan Washington mengenai isu yang terjadi di Afghanistan.
Pejuang Taliban berbaris berseragam di jalan di Qalat, Provinsi Zabul, Afghanistan, pada 19 Agustus 2021. REUTERS
Sebelumnya Jumat pekan lalu, Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov mengatakan perlawanan terhadap Taliban hanya akan sia-sia. Uni Soviet pernah berupaya menduduki Afghanistan tetapi gagal dan menarik pasukannya pada 1989.
Rusia ingin memastikan bahwa ketidakstabilan di Afghanistan tidak meluas ke Asia Tengah, yang merupakan negara-negara bekas pecahan Uni Soviet. Zhirnov mengatakan situasi keamanan di Ibu Kota Kabul sekarang sudah lebih baik daripada sebelum Taliban mengambil kendali.
Sedangkan kantor berita Interfax pada Rabu, 25 Agustus 2021, mewartakan Kementerian Pertahanan Rusia akan mengevakuasi lebih dari 500 orang dari Afghanistan. Jumlah itu diantaranya warga negara Rusia dan warga negara lainnya yang menetap di Afghanistan.
Empat pesawat angkut militer Rusia akan dilibatkan dalam operasi yang juga akan mengevakuasi warga negara Belarus, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Ukraina.Operasi evakuasi ini diperintahkan langsung oleh Presiden Putin.
Baca juga: Eks Tokoh JI Minta Pemerintah Waspadai Kelompok yang Euforia dengan Taliban
Sumber: Reuters