TEMPO.CO, Jakarta - Taliban bergerak cepat sejak kembali menguasai Afghanistan. Kelompok militan ini juga mengganti bendera Afghanistan tiga warna yang merupakan simbol negara tersebut.
Sejak bergulir menguasai ibu kota Kabul lebih dari sepekan lalu, bendera Taliban berwarna putih yang bertuliskan kalimat Tauhid berkibar di penjuru negeri terutama di fasilitas militer dan kantor polisi. Warga Afghanistan yang mengibarkan bendera lama pun dikabarkan dihukum meski belum ada pernyataan resmi dari Taliban.
Di pinggir jalan Kota Kabul, sejumlah penjual menjajakan dagangannya, bendera yang diberi nama Imarah Islam Afghanistan. "Tujuan kami adalah untuk menyebarkan bendera Imarah Islam di seluruh Afghanistan, bukan bendera tiga warna," kata salah satu pedagang Ahmad Shakib.
Di tengah keputusasaan dan ketakutan yang dipicu oleh pengambilalihan Taliban, bendera lama menjadi simbol pembangkangan bagi banyak orang. Dalam aksi unjuk rasa yang diadakan beberapa hari terakhir, demonstran mengusung bendera tiga warna negara tersebut.
Media sosial juga telah dibanjiri dengan gambar dan emoji bendera lama yang dengan warna vertikal hitam, merah dan hijau dihiasi lambang nasional dilapisi putih. Bendera itu banyak diunggah oleh tokoh masyarakat termasuk bintang olahraga dan warga Afghanistan.
Dalam unjuk rasa yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Afghanistan, 19 Agustus lalu, sekelompok orang mengibarkan bendera nasional di Kabul dan beberapa daerah di pinggiran kota untuk merayakan.
Sehari sebelumnya, pejuang Taliban menembakkan senjata untuk membubarkan puluhan orang di kota timur Jalalabad yang memprotes penghapusan bendera nasional.
"Hati saya di sini untuk bendera ini, saya tidak akan pernah meninggalkan bendera ini," kata seorang warga Jalalabad. "Bunuh kami, tembak kami. Kami tidak akan pernah meninggalkan bendera ini."
Selama 102 tahun, bendera Afghanistan sudah berubah 30 kali. Pada 1919, bendera ini diganti enam kali. Perubahan bendera karena berubahnya bentuk negara mulai dari Emirat Afghanistan, Kerajaan, Republik, Republik Sosialis, dan akhirnya Imarah Islam.
Baca juga: Inggris Bakal Dorong Sanksi Terhadap Taliban di Pertemuan Kelompok G7
FRANCE 24 | DIPLOMACY.EDU