TEMPO.CO, Jakarta - Acara pembukaan Paralympic Games 2020 diselenggarakan pada Selasa, 24 Agustus 2021 di Tokyo, di tengah kondisi Jepang yang masih terseok-seok menghadapi pandemi Covid-19. Sejauh ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Jepang memburuk dengan kasus harian mengalami kenaikan dan sistem kesehatan Jepang mulai kewalahan.
Panitia Paralympic Games 2020 pada Minggu lalu sudah mengakui pertandingan ini akan digelar dalam kondisi yang sulit. Pasalnya, situasi kesehatan di Jepang memburuk sejak Olimpiade Tokyo berakhir pada 8 Agustus 2021. Rumah sakit-rumah sakit di Ibu Kota Tokyo, penuh.
Atlet National Paralympic Committee (NPC) balap kursi roda Zaenal Arifin (kiri), angkat berat Ni Nengah Widiasih (tengah), dan menembak Bolo Triyanto (kanan) dalam acara Pengukuhan dan Pelepasan Atlet Paralimpiade Tokyo di Hotel Kusuma Sahid, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 14 Agustus 2021. (Antara/NPC Indonesia)
Pada Senin, 23 Agustus 2021, Pemerintah Pusat Jepang dan Pemerintah Daerah Tokyo meminta rumah sakit – rumah sakit di Tokyo agar menambah kapasitas karena pasien Covid-19 bertambah dan telah membuat akses perawatan kesehatan kesulitan.
“Saya sedikit waswas dengan penyelenggaraan Paralympic Games. Namun begitu, saya tetap berharap para atlet akan melakukan yang terbaik,” kata Chika Sasagawa, 52 tahun, warga Tokyo.
Jumlah atlet dan staf dari luar negeri yang akan bertanding dalam Paralympic Games, berkurang sampai lebih dari satu-per-tiga dibanding Olimpiade sebelumnya.
Pada akhir pekan lalu, dilaporkan ada lebih dari 25 ribu kasus harian positif Covid-19 di Jepang. Jumlah itu naik dibanding saat berakhirnya Olimpiade Tokyo pada 8 Agustus 2021 lalu, yang tercatat 15 ribu kasus.
Panitia Paralympic Games mengatakan mereka menerapkan protokol kesehatan yang sama dengan Olimpiade Tokyo lalu. Paralympic Games diselenggarakan pada 24 Agustus 2021 – 5 September 2021.
Para atlet dan staf dalam Paralympic Games, akan menjalani tes virus corona secara berkala dan diberlakukan sejumlah aturan. Contohnya, membatasi pergerakan para atlet dan staf resmi. Hal ini dilakukan demi meminimalkan penularan Covid-19 selama Paralympic Games berlangsung.
Sama seperti Olimpiade Tokyo, pertandingan Paralympic Games juga tidak dihadiri oleh penonton. Bukan hanya itu, staf lokal dalam Paralympic Games juga diminta untuk tidak makan rame-rame atau minum bersama-sama dalam satu group.
Baca juga: Paralimpiade Tokyo 2020: Indonesia Target 1 Emas dan Masuk 60 Besar Dunia
Sumber: Reuters