TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika memutuskan untuk tidak menggunakan pangkalan militernya di Korea Selatan dan Jepang untuk menampung warga dari Afghanistan. Menurut dua sumber di pemerintahan Amerika, keputusan itu diambil setelah meninjau kembali faktor logistik dan geografisnya.
"Pemerintah Amerika sepertinya telah menemukan pangkalan yang lebih baik sehingga memutuskan untuk membatalkan pangkalan di Jepang dan Korea Selatan," ujar salah satu sumber, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 24 Agustus 2021.
Sumber terkait menambahkan bahwa Korea Selatan tidak akan menentang misalkan Amerika jadi mengevakuasikan warga Afghanistan ke sana. Ketika pertama kali wacana itu dikaji, kata Sumber, Korea Selatan memberikan respon positif.
Menurut laporan Reuters, Korea Selatan ikut membantu proses evakuasi di Afghanistan. Mereka mengevakuasi 400 warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk pasukan mereka atau mengikuti program transfer pendidikan sepanjang periode 2001-2014.
"Meski adanya pertentangan domestik soal menerima pengungsi dari Afghanistan, mereka (Korea Selatan) tetap memberikan bantuan atas dasar kemanusiaan dan kepercayaan terhadap komunitas internasional," ujar sumber Reuters.
Diberitakan sebelumnya, Militer Amerika terus menggenjot upaya evakuasi terhadap warga di Afghanistan, baik warga negara Amerika ataupun warga lokal. Dikutip dari kantor berita Reuters, Militer Amerika sudah mengevakuasi kurang lebih 37 ribu orang sejak 14 Agustus lalu.
Sebanyak 10 ribu dari angka tersebut dicetak baru-baru ini. Militer Amerika menyatakan mereka menerbangkan 10.400 orang dari Afghanistan dalam rentang 24 jam pada Ahad pekan lalu. Adapun warga-warga itu mencoba kabur dari pemerintahan Taliban yang berhasil mengambil alih Afghanistan pada 14 Agustus 2021.
Baca juga: Jepang Kirim Pesawat Militer Evakuasi Warganya dari Afghanistan
ISTMAN MP | REUTERS