TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika terus menggenjot upaya evakuasi terhadap warga di Afghanistan, baik warga negara Amerika ataupun warga lokal. Dikutip dari kantor berita Reuters, Militer Ameirka sudah mengevakuasi kurang lebih 37 ribu orang dari Afghanistan sejak 14 Agustus lalu.
Sebanyak 10 ribu dari angka tersebut dicetak baru-baru ini. Militer Amerika menyatakan mereka menerbangkan 10.400 orang dalam rentang 24 jam pada Ahad pekan lalu.
"Sebanyak 61 pesawat koalisi membantu proses evakuasi sebanyak 5.900 orang," ujar pernyataan pers Gedung Putih, Senin, 23 Agustus 2021.
Meski sudah ada 37 ribu yang diselamatkan, proses evakuasi masih jauh dari usai. Dikutip dari CNN, masih ada 20 ribu orang yang menanti giliran dievakuasi di Bandai Hamid Karzai, Kabul.
Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS
Baca Juga:
Untuk menyelamatkan 20 ribu orang tersebut, Militer Amerika dikabarkan akan menerbangkan 33 pesawat C-17 ke Hamid Karzai. Jika tak ada halangan, ke-33 pesawat akan tiba Senin ini waktui setempat. Satu pesawat biasa membawa paling tidak 400 orang.
"Hal itu akan cukup mengurangi beban di bandara Kabul di mana warga Afghanistan mencoba kabur dari pemerintahan Taliban," ujar sumber di pemerintahan.
Sumber tersebut menambahkan bahwa ia mendengar kabar Pemerintah Amerika akan mengubah kebijakan evakuasinya. Dengan kata lain, siapa yang akan diizinkan masuk ke bandara dan diungsikan bakal diseleksi per Senin ini. Dugaannya, hanya warga Amerika, NATO, dan pemegang green card yang bakal diprioritaskan.
Sebelumnya, Presiden Amerika Joe Biden dikabarkan meminta enam maskapai penerbangan untuk membantu proses evakuasi warga Afghanistan. Pihaknya memanggil 18 pesawat sipil dari United Airlines, American Airlines, Delta Air dan lainnya, untuk membawa orang-orang dari lokasi sementara setelah mereka diterbangkan dari Afghanistan. Maskapai penerbangan sipil terakhir kali dipanggil AS selama Perang Irak pada tahun 2003 dalam program Armada Udara Cadangan Sipil.
Baca juga: Joe Biden Minta Enam Maskapai Penerbangan Sipil Bantu Evakuasi Afghanistan
ISTMAN MP | REUTERS