TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyampaikan bahwa bantuan medis seberat 500 ton gagal mencapai Kabul, Afghanistan gara-gara kekacauan yang terjadi di Bandara Hamid Karzai. Alhasil, sampai sekarang, belum jelas kapan bantuan yang terdiri atas perlengkapan medis dan obat-obatan tersebut bisa mencapai Kabul.
WHO berkata, penting bagi bantuan tersebut segera sampai ke Kabul. Sebab, meski proses evakuasi tengah berjalan di sana, ada banyak warga yang masih menanti dalam ketidakjelasan dan membutuhkan bantuan. Menurut data WHO, kurang lebih ada 18,5 juta warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
"Meski fokus dunia sekarang adalah mengevakuasi warga sebanyak mungkin, kita tetap perlu mengirimkan bantuan untuk mereka yang tertinggal," ujar juru bicara WHO, Inas Hamam, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 Agustus 2021.
Hamam melanjutkan, WHO telah meminta sejumlah pesawat untuk mendarat di gudangnya, Dubai, Uni Emirat Arab. Pesawat-pesawat itu diharapkan bisa mengangkut 500 ton bantuan medis yang belum terkirim hingga sekarang.
"Kami ingin membuat 'jembatan' bantuan kemanusiaan," ujar Hamam.
Sebuah keluarga pengungsi dari Afghanistan menunggu untuk menjalani pemeriksaan medis di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, 20 Agustus 2021. Hingga Sabtu kemarin, sudah ada 18.000 orang Afghanistan yang dievakuasi dari bandara Ibu Kota Kabul. Sersan Angkatan Udara/Staf AS. Megan Munoz/Handout via REUTERS
Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, menambahkan bahwa setidaknya ada 10 juta anak-anak di seluruh penjuru Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Mengacu pada situasi di Afghanistan saat ini, kata Fore, apa yang dialami anak-anak berpotensi memburuk.
Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di bandara Hamid Karzai, Kabul, kacau karena banyaknya warga yang harus diungsikan. Mereka tidak hanya warga lokal saja, tetapi warga internasional. Jumlah mereka tidak sebanding dengan jumlah pesawat dan tempat pengungsian yang tersedia.
Menurut laporan Reuters, banyak warga yang tertinggal di Hamid Karzai. Beberapa di antaranya nekat bergelantungan di tubuh pesawat agar bisa kabur dari Afghanistan. Warga diketahui takut hidup di bawah kendali Taliban yang mengambil alih pemerintahan pada 14 Agustus lalu.
Kacaunya proses evakuasi di Afghanistan juga memakan puluhan korban jiwa. Menurut data NATO, ada 20 warga tewas di area Hamid Karzai selama sepekan terakhir. Sebanyak tujuh di antaranya tewas pada Sabtu pekan lalu karena berdesak-desakan, mencoba masuk ke bandara.
Baca juga: Joe Biden: Evakuasi Warga Afghanistan Dari Kabul Akan Sulit dan Menyakitkan
ISTMAN MP | REUTERS