TEMPO.CO, Jakarta - Taliban telah mengeluarkan amnesti menyeluruh kepada semua pejabat pemerintah Afghanistan, termasuk mantan Presiden Ashraf Ghani, berjanji bahwa mereka dapat kembali dan tinggal di Afghanistan tanpa dihukum, kata pemimpin senior Taliban Khalil Ur-Rahman Haqqani dalam sebuah wawancara dengan Geo TV Pakistan.
Khalil Ur-Rahman Haqqani mengatakan tidak ada permusuhan antara Taliban dan Presiden terguling Ashraf Ghani, Wakil Presiden Amrullah Saleh dan Penasihat Keamanan Nasional Hamdullah Mohib.
"Kami memaafkan semua orang dari pihak kami; dari jenderal (yang berperang melawan kami) hingga orang biasa," kata Geo TV mengutip Haqqni pada Senin, TASS melaporkan, 23 Agustus 2021.
Dia juga meminta warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu untuk tinggal. Ia mengatakan berita yang mengklaim Taliban akan membalas dendam terhadap mereka adalah "propaganda yang disebarkan oleh musuh." Pejabat Taliban bersumpah bahwa semua etnis Afghanistan dapat merasa aman di negara itu.
"Tajik, Baloch, Hazara, dan Pashtun semuanya adalah saudara kita," katanya.
Namun masih banyak orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan. Setelah AS mengumumkan penarikan pasukan dari Afghanistan dan mengakhiri operasi militernya, Taliban melancarkan serangan cepat terhadap pasukan pemerintah, memasuki Kabul tanpa perlawanan pada 15 Agustus.
Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan, sementara negara-negara Barat sedang mengevakuasi warga negara dan staf kedutaan besar mereka.
Mantan ajudan senior Ashraf Ghani mengatakan pada CNN pekan lalu, mereka telah menerima intelijen bahwa presiden akan dibunuh jika terjadi pengambilalihan Kabul.
Wakil Presiden Amrullah Saleh melarikan diri pada Minggu pagi, kata mantan pejabat, menuju utara ke Lembah Panjshir. Banyak orang lainnya melarikan diri dari kompleks kepresidenan tidak lama setelah terjadi baku tembak di luar istana.
Ashraf Ghani, yang telah dikritik karena meninggalkan Afghanistan, membantah laporan yang menuduh ia meninggalkan Kabul dengan jutaan dolar AS. Mantan ajudan mengatakan Ghani pergi hanya memakai pakaian yang ia kenakan.
Ashraf Ghani menjelaskan dalam pesan Facebook bahwa dia meninggalkan Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah, dan dia melarikan diri bahkan tanpa mengganti sepatunya.
Ashraf Ghani melarikan diri ke Termez, Uzbekistan, menghabiskan satu malam di sana kemudian pergi ke Uni Emirat Arab.
Baca juga: Mantan Ajudan Sebut Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan Tanpa Membawa Uang
GEO TV | TASS | CNN