TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Bolivia Jeanine Anez mencoba bunuh diri di penjara dengan memotong lengan bawahnya pada Sabtu pekan lalu. Pengacara Anez, Norka Cuellar mengatakan kepada media setempat setelah polisi melaporkan tindakan yang termasuk percobaan bunuh diri tersebut.
"Ini adalah teriakan minta tolong dari mantan presiden. Dia merasa sangat dilecehkan," kata pengacara tersebut kepada wartawan.
"Dokter datang dan menemukan Anez dengan luka. Di pergelangan tangan kirinya ada tiga luka dan telah dijahit," kata Cuellar.
Jeanine Anez ditahan awal tahun ini karena dituduh terlibat kudeta menggulingkan mantan Presiden Evo Morales pada 2019. Jeanine Anez telah membantah semua tuduhan. Dia menyatakan menjadi korban penganiayaan politik. Anez masih berada di penjara sambil menunggu persidangan.
Menteri Dalam Negeri Eduardo del Castillo pada Sabtu mengkonfirmasi bahwa Anez mencoba melukai dirinya sendiri namun kini kondisinya stabil.
"Apa yang terjadi adalah percobaan bunuh diri," kata Douglas Uzquiano, kepala unit anti-kejahatan khusus (FELCC) polisi nasional, kepada televisi lokal.
Anez sempat dibawa ke rumah sakit dari penjara pada Rabu pekan lalu. Ini adalah ketiga kalinya ia dilarikan ke rumah sakit.
Menurut putri Jeanine Anez, Carolina Ribera, ibunya melakukan upaya bunuh diri karena depresi parah oleh lamanya penahanan. Keluarga meminta agar Anez diperbolehkan menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita hipertensi.
Dokter mengatakan Anez menjalani pemeriksaan thorax dan menderita hipertensi. Dia sudah dikembalikan lagi ke penjara.
"Kondisi kesehatannya kini sudah stabil, tak diragukan lagi," kata Juan Carlos Limpias, direktur penjara kepada media lokal.
Di bawah kepemimpinan Jeanine Anez, Bolivia berhasil menyelenggarakan pemilu yang aman dan transparan pada Oktober 2020.
REUTERS | AL JAZEERA