Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Pengungsi Dari Afghanistan, Turki Perkuat Perbatasan

image-gnews
Warga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul tiba di Pangkalan Udara Torrejon di Torrejon de Ardoz, di luar Madrid, Spanyol, 20 Agustus 2021.[Mariscal/Pool via REUTERS]
Warga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul tiba di Pangkalan Udara Torrejon di Torrejon de Ardoz, di luar Madrid, Spanyol, 20 Agustus 2021.[Mariscal/Pool via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki bertahan dengan sikapnya untuk menolak pengungsi dari Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad kemarin, Turki memperkuat perbatasannya dengan membangun tembok setinggi tiga meter, selokan, serta memasang jeruji tajam agar pengungsi asal Afghanistan kesulitan untuk masuk.

Pemerintah Turki menyakini negara mereka sudah terlalu banyak pengungsi. Saat ini saja, mereka menampung 4 juta pengungsi dari Suriah, belum mereka yang dalam status transit menuju Eropa. Ditambah pengungsi dari Afghanistan, Turki bisa kepenuhan.

"Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pagar perbatasan kami tidak bisa ditembus. Harapan kami, tidak ada gelombang migran dari Afghanistan," ujar Gubernur Provinsi Van, yang dilalui garis perbatasan, Mehmet Emin Bilmez, Ahad, 22 Agustus 2021.

Menurut laporan Reuters, Turki akan terus memperkuat perbatasannya beberapa waktu ke depan. Salah satunya adalah tembok pembatas sepanjang 64 kilometer. Selain itu, jumlah selokan, jeruji tajam, dan patroli keamanan juga akan ditambahkan untuk mengawal garis perbatasan yang panjang totalnya 560 kilometer itu.

Turki bukan satu-satunya negara yang memperkuat perbatasan dan menolak pengungsi dari Afghanistan. Yunani baru saja menyelesaikan pembangunan sistem pengawasan dan pagar sepanjang 40 kilometer untuk menghalau pengungsi yang berhasil menembus Turki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mau sekuat apapun perbatasan yang dibuat, ada saja yang berhasil menembusnya dari waktu ke waktu. Beberapa yang ketahuan melipir ke Iran, namun kembali datang untuk mencoba lagi," ujar salah satu petugas perbatasan.

Sejauh ini, ada 182 ribu migran terdaftar asal Afghanistan di Turki. Mereka yang tidak terdaftar (baca: ilegal) ada sekitar 120 ribu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Uni Eropa untuk mengurus sendiri gelombang pengungsi karena ia tak mau Turki jadi tempat penampungan pengungsi. "Kami bukan unit penampungan pengungsi-nya Eropa," ujar ia.

Baca juga: NATO: 20 Orang Tewas di Bandara Afghanistan Selama Proses Evakuasi Sepekan Ini

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

3 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan. AP Photo
Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

4 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

5 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

6 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

7 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

8 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

8 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.