TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jacinda Ardern memperpanjang lockdown nasional Selandia Baru pada Jumat, dengan mengatakan tingkat penyebaran wabah varian Delta masih belum diketahui.
Lockdown akan berlangsung hingga tengah malam pada hari Selasa, kata Jacinda Ardern mengatakan selama konferensi pers, dikutip dari Reuters, 21 Agustus 2021.
Lockdown dimulai sejak Selasa kemarin karena satu infeksi, kasus menular lokal pertama di negara itu sejak Februari. Pasien itu telah terpapar varian Delta yang sangat menular dan pihak berwenang sejak itu menemukan 30 kasus aktif lainnya, termasuk 11 infeksi menular lokal yang diumumkan pada hari Jumat, CNN melaporkan.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan lockdown akan memberi pelacak kontak kesempatan untuk menilai seberapa banyak negara itu telah terkena dampak penyebaran virus corona di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru dan di mana pasien pertama diidentifikasi. Beberapa kasus telah ditemukan di ibu kota, Wellington.
Suasana Lambton Quay yang tampak sepi di hari pertama pemberlakuan lockdown, di Wellington, Selandia Baru, 18 Agustus 2021. Kebijakan lockdown level 4 ini diberlakukan selama tiga hari hingga 20 Agustus mendatang. REUTERS/Praveen Menon
Pasien di pusat klaster terbaru adalah seorang pria berusia 58 tahun yang tidak divaksinasi dan telah melakukan perjalanan ke bagian lain negara itu, kata Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield pada Selasa.
Temuan kasus itu mendorong Jacinda Ardern dan pejabat kesehatan masyarakat untuk menerapkan lockdown tingkat empat, tingkat paling ketat di negara itu. Langkah itu berarti setiap orang harus tinggal di rumah dan bisnis ditutup, kecuali untuk layanan penting seperti supermarket dan apotek.
"Kami adalah salah satu negara terakhir di dunia yang memiliki varian Delta di komunitas kami," kata Ardern, pada Selasa. "Kami berada dalam posisi untuk belajar dari pengalaman di luar negeri, dan tindakan apa yang berhasil, dan tindakan apa yang tidak berhasil."
Selandia Baru dipuji karena penanganan virusnya, yang membuatnya menutup perbatasan dengan hampir semua warga negara asing lebih awal, dan memberlakukan karantina ketat yang dikelola negara pada pelancong yang masuk.
Tetapi Selandia Baru lambat dalam program vaksinasi, di mana negara ini hanya memiliki tingkat imunisasi penuh kurang dari 20% dari total populasi, menurut data CNN.
Baca juga: Jacinda Ardern Lockdown Selandia Baru Hanya karena Satu Kasus Covid-19
REUTERS | CNN