TEMPO.CO, Jakarta - Terbentuk sejak periode 1990-an, Taliban adalah salah satu kelompok berpengaruh dalam sejarah Afganistan. Dua dekade Amerika Serikat mencoba membentuk pemerintahan baru di Afganistan, Taliban tetap berhasil mempertahankan pengaruhnya dan mengambil alih negara Senin 16 AGustus lalu.
Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu arsitek utama kemenangan Taliban yang menjabat sebagai kepala kantor politik Taliban di Doha, mengatakan itu adalah kemenangan yang tak tertandingi tetapi yang datang secara tak terduga dengan cepat.
Berdasarkan britannica.com, Taliban atau taleban yang berarti “pelajar atau murid ” dalam bahasa Pashtun atau Persia. Sejatinya, Taliban merupakan sebutan untuk seorang santri, khususnya santri laki-laki. Kemudian berkembang, menunjukkan faksi politik dan agama ultrakonservatif yang muncul di Afghanistan pada pertengahan 1990-an setelah penarikan pasukan Uni Soviet, runtuhnya rezim komunis Afganistan, dan kehancuran tatanan sipil berikutnya.
Faksi ini mengambil namanya dari keanggotaannya, yang sebagian besar terdiri dari siswa yang dilatih di Madrasah (sekolah agama Islam) yang telah didirikan untuk pengungsi Afganistan pada 1980-an di Pakistan utara.
Berdasarkan aljazeera.com, banyak pemimpin Taliban sebelum pembentukan kelompok bersenjata pada awal 1990-an, bertempur bersama Mujahidin Afganistan melawan pendudukan Uni Soviet pada 1980-an. Mujahidin menerima senjata dan uang dari AS sebagai bagian dari kebijakannya melawan musuh perang dinginnya.
Ketika itu, Soviet mendukung para pemimpin komunis yang telah melakukan kudeta berdarah terhadap presiden pertama Afganistan, Mohammad Daoud Khan, pada 1978. Selang satu dekade, tepatnya 1989, Soviet mundur dari pertempuran tersebut. Hal ini yang membuat kekacauan semakin merajalel pada 1992. Karena kekacauan tersebut, terjadi perang saudara besar-besaran dengan komandan Mujahidin yang berjuang untuk kekuasaan dan membagi ibu kota Kabul, yang setiap hari dihujani ratusan roket dari segala arah.
Kelompok bersenjata Taliban muncul sebagai pemain penting di Afganistan pada awal 1990-an. Para pelajar yang belajar di sekolah agama konservatif di Afganistan dan di seberang perbatasan di Pakistan, memperoleh keuntungan militer dengan cepat, memenangi kendali atas Kandahar, kota terbesar setelah Kabul, dan berjanji untuk membuat kota-kota itu aman.
Pada 1996, Taliban merebut ibu kota dan menggantung presiden komunis terakhir negara itu, Najibullah Ahmadzai, di lapangan umum. Ini menyatakan Afganistan sebagai emirat Islam dan mulai memberlakukan hukum Islam yang ketat. Kekuasaan mereka diakui oleh tiga negara seperti, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Pakistan.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Apa Arti Kata Taliban dalam Bahasa Persia atau Pashtun?