TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya tiga orang tewas dan 50 lainnya luka-luka setelah sebuah bom meledak pada peringatan hari Asyura yang dilakukan muslim Syiah di Pakistan tengah.
Peringatan hari Asyura dilakukan dengan tingkat keamanan yang tinggi yang jatuh pada hari ini, Kamis, 19 Agustus 2021. Asyura jatuh pada hari ke-10 di bulan suci Muharram, yang kerap menjadi momen kekerasan sektarian seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami mendapat konfirmasi bahwa tiga orang tewas dan 50 orang cedera akibat ledakan di lokasi prosesi tersebut," kata seorang pejabat senior pemerintah di kota Bahawalnagar, di provinsi Punjab.
Dalam video yang beredar di media sosial, korban berdarah tergeletak di jalan dan dibantu oleh anggota masyarakat. Seorang petugas polisi setempat, Kashif Hussain, mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
"Jenis ledakan itu belum jelas karena tim masih mengumpulkan bukti dari tempat kejadian," kata Kashif.
Pihak berwenang telah menangguhkan layanan telepon seluler di kota-kota besar sebagai tindakan pengamanan selama prosesi Asyura. Warga di banyak pusat kota kehilangan sinyal pada Kamis. Jalan-jalan menuju rute prosesi juga diblokir.
Asyura adalah peringatan pembunuhan cucu Nabi Muhammad Husein dalam Pertempuran Karbala pada 680 Masehi. Saat itu juga menentukan dalam kelahiran Islam Syiah.
Meski terjadi ledakan bom, prosesi tetap dilanjutkan. Kekerasan sektarian khususnya oleh kelompok garis keras Sunni terhadap Syiah, telah meletus selama beberapa dekade di Pakistan. Saat ini kaum Syiah adalah 20 persen dari 220 juta penduduk Pakistan.
Kelompok bersenjata anti Syiah telah membom kuil dan menargetkan prosesi Asyura dalam serangan yang telah menewaskan ribuan orang.
Baca: Ulama Pendiri Hizbullah Wafat Akibat Covid-19
AL JAZEERA