Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Selatan Bakal Berikan Status Legal ke Hewan Peliharaan

image-gnews
Ilustrasi hewan peliharaan di dalam kendaraan. (Motor1.com)
Ilustrasi hewan peliharaan di dalam kendaraan. (Motor1.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan akan segera menyusul negara-negara yang sudah memberikan status legal terhadap hewan peliharaan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Korea Selatan berencana mengamanden undang-undang sipilnya untuk memberikan status legal ke hewan peliharaan.

Amandemen tersebut belum disahkan. Jika tak ada halangan, menurut Dirjen Pertimbangan Hukum Kementerian Kehakiman Choung Jae-min, amandemen akan disahkan pada September esok saat sesi reguler dimulai kembali.

Adapun amandemen dipicu meningkatnya angka penyiksaan terhadap hewan beberapa tahun terakhir. Dari 69 kasus di tahun 2010, angka kasus penyiksaan terhadap hewan naik hingga 914 di tahun 2019. Di saat bersamaan, angka kepemilikan hewan peliharaan terus meningkat menjadi 10 juta dari 52 juta total populasi Korsel.

"Amandemen ini juga akan membuka jalan untuk tindakan-tindakan lanjutan seperti paket asuransi untuk hewan peliharaan serta kewajiban melaporkan tabrak lari," ujar Choung Jae-min, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 19 Agustus 2021.

Sejatinya, Korea Selatan sudah memiliki aturan perlindungan terhadap hewan. Hukum itu mengatur bahwa siapapun yang menyiksa hewan akan bisa dihukum penjara maksimal 3 thaun atau didenda 30 juta Won. Namun, karena sistem legal Korsel memandang hewan sebagai benda, bukan makhluk hidup, hukuman yang didapatkan kerap kali lebih rendah dibanding seharusnya.

Pemerintah Korea Selatan ingin hal itu berubah dan yakin status legal hewan peliharaan akan memudahkan penegakan hukum. Penyebabnya, kata mereka, hakim dan jaksa penuntut jadi memiliki lebih banyak opsi untuk menentukan hukuman kepada terdakwa.

Tidak semua pihak memiliki optimisme dan antusiasme yang sama dengan Pemerintah Korea Selatan. Asoasi Industri Retail Hewan Peliharaan pesimistis pemberian status legal akan menekan angka penyiksaan terhadap hewan peliharaan.

"Amandemen yang ada hanya akan membuka ruang untuk meregulasi kepemilikan hewan peliharaan. Memiliki hewan peliharaan akan semakin sulit yang tidak hanya berdampak besar terhadap industri, tetapi juga masyarakat," ujar direktur asosiasi, Kim Kyoung-seo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Kepala Advokat Hak Hewan Korea Selatan Cheon Chin-kyung menyarankan kebijakan yang ada dilengkapi dengan hukuman berat untuk pelaku penyiksaan. Selain itu, ia juga meminta adanya larangan konsumsi daging anjing.

"Penyiksaan dan penelantaran terhadap hewan peliharaan tidak membuat masyarakat kita kian baik," nujar Cheon Chin-kyung.

Khusus kasus penelantaran hewan piaraan di Korea Selatan, angkanya juga naik seperti kasus penyiksaan. Dari 89.732 kasus di tahun 2016, angkanya naik menjadi 130.401 di tahun 2020.

Baca juga: Politisi Korea Selatan Mau Menindak Terorisme Sperma dengan Amendemen UU

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

42 menit lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

1 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

5 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

5 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

6 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

7 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

7 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif


Tak Perlu Risau Hewan Peliharaan Ditinggal Mudik Lebaran, Ini Tips Memilih Jasa Petshop untuk Anabul Anda

8 hari lalu

Seorang pekerja bermain dengan kucing di jasa penitipan hewan Pawradise, Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 3 April 2024. Menjelang lebaran tempat penitipan kucing dan anjing tersebut telah dipesan penuh oleh warga yang ingin menitipkan hewan peliharaannya sebelum ditinggal mudik ke kampung halaman dengan biaya jasa penitipan Rp100 ribu hingga Rp180 ribu per harinya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Tak Perlu Risau Hewan Peliharaan Ditinggal Mudik Lebaran, Ini Tips Memilih Jasa Petshop untuk Anabul Anda

Jasa petshop kini kian populer terutama menjelang mudik lebaran. Bagaimana cari jasa penitipan hewan peliharaan, khususnya anabul yang oke?