TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah gerilyawan Taliban melepaskan tembakan selama protes terhadap kelompok itu di kota Jalalabad, Afganistan, menurut dua saksi dan seorang mantan pejabat polisi mengatakan kepada Reuters.
Dikutip dari Reuters, 18 Agustus 2021, para saksi mata mengatakan penembakan terjadi terjadi ketika penduduk setempat mencoba memasang bendera nasional Afganistan di sebuah alun-alun di kota itu, sekitar 150 km di sebelah timur Kabul.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan di Lapangan Pashtunistan kota membubarkan diri ketika suara tembakan terdengar di persimpangan lalu lintas yang sibuk, Al Jazeera melaporkan.
Dalam video kedua, puluhan pengunjuk rasa terlihat mengibarkan bendera Afganistan saat mereka berjalan di jalan, dengan orang-orang sekitar bersiul untuk mendukung mereka.
Jalalabad adalah pusat tradisional perayaan hari kemerdekaan tahunan di Afganistan, yang berlangsung setiap tahun pada tanggal 19 Agustus, untuk memperingati tanggal ketika pemerintah Inggris mengakui kemerdekaan Afganistan pada tahun 1919, mengakhiri perang Anglo-Afganistan ketiga.
Sementara di tempat terpisah, CNN melaporkan tembakan terdengar ketika Taliban mencoba membubarkan kerumunan besar di luar bandara Kabul, mencoba masuk dan melarikan diri dari Afganistan.
"Ini bemper bertemu bemper, mobil nyaris tidak bergerak. Ada milisi Taliban di sekitar. Kami benar-benar melihat mereka secara fisik mencoba untuk mendapatkan orang kembali. Kami telah melihat mereka dan mendengar mereka banyak juga menembaki massa untuk membubarkan kerumunan," kata jurnalis CNN Clarissa Ward setelah dia mengemudi di dekat bandara dan berdiri sekitar 200 meter dari pintu masuknya.
CNN tidak dapat memverifikasi tidak diketahui apakah tembakan di dekat bandara Kabul berasal dari senjata Taliban. Juru bicara Taliban belum berkomentar perihal insiden ini.
Baca juga: Ini Alasan Kedubes AS Musnahkan Paspor Warga Afganistan Sebelum Evakuasi
REUTERS | CNN | AL JAZEERA