TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel pada Rabu, 18 Agustus 2021 mengungkap pihaknya bisa mengatur evakuasi seribu orang dalam tempo sehari untuk meninggalkan Afganistan. Keputusan evakuasi dilakukan setelah kelompok radikal Taliban mengendalikan Afganistan.
“Sejauh ini kami memperkirakan sudah mengeluarkan sekitar seribu orang dalam waktu sehari,” kata Patel.
Pengungsi memadati interior pesawat angkut C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS, membawa sekitar 640 warga Afganistan ke Qatar dari Kabul, Afganistan, 15 Agustus 2021. [Courtesy of Defense One/via REUTERS]
Menurutnya, saat ini Kementerian Dalam Negeri Inggris masih mengusahakan untuk mengeluarkan lebih banyak warga negara Inggris di Afganistan. Inggris juga memberi pertolongan kepada warga negara Afganistan, yang bekerja untuk membantu pemerintah Inggris.
Kondisi di Afganistan saat ini penuh ketegangan. Kelompok radikal Taliban sudah menguasai Afganistan, bahkan Presiden Afganistan Ashraf Ghani sudah melarikan diri ke Tarjikistan.
Selain Inggris, Prancis juga melakukan evakuasi pada warga negara Prancis di Afganistan dan warga dari negara sahabat-sahabat Prancis. Pada Selasa, 17 Agustus 2021, sebuah pesawat militer Prancis yang membawa pasukan khusus mendarat di bandara Kabul.
Kedutaan Besar Prancis di Afganistan mengatakan pesawat angkut militer Airbus A400M sudah lepas landas dengan penerbangan evakuasi yang membawa warga negara Prancis.
"Prancis akan terus mendukung masyarakat Afganistan," kata Kedutaan Besar Prancis di Afganistan lewat Twitter, seperti dikutip dari CNN, 17 Agustus 2021.
Baca juga: Presiden Afghanistan Disebut Kabur dengan Mobil dan Helikopter Penuh Uang
Sumber: Reuters