TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan wakil pemimpin Taliban Mullah Baradar akan kembali ke Afganistan, menurut sumber Taliban yang mengetahui pergerakannya kepada CNN pada Selasa.
"Mullah Baradar dengan sejumlah pejabat tinggi Taliban meninggalkan Doha ke Provinsi Kandahar Afganistan," kata sumber itu, tanpa memberikan rincian tambahan, dikutip dari CNN, 17 Agustus 2021
Mullah Baradar, wakil pemimpin dan salah satu pendiri gerakan Taliban, belum menginjakkan kaki di Afganistan dalam 20 tahun. Dia saat ini mengepalai biro politik Taliban.
Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund lahir pada 1968 di provinsi Uruzgan dan dibesarkan di Kandahar, menurut Interpol.
Pada 1980-an, seperti banyak pemuda saat itu, Baradar adalah bagian dari Mujahidin Afganistan yang berperang melawan invasi Uni Soviet. Setelah Rusia diusir, perang saudara terjadi di Afganistan, yang dikenal sebagai kuburan kekaisaran.
Dikutip dari The Print, Baradar, bersama dengan saudara iparnya Mullah Mohammed Omar, ikut mendirikan Taliban pada tahun 1994. Mereka mendirikan Emirat Islam Afganistan dalam waktu dua tahun, sampai kemudian Taliban terusir oleh invasi Amerika Serikat pada 2001 setelah teror 9 September.
Pada 2010 ia ditangkap di negara tetangga Pakistan oleh pasukan keamanan negara itu dan dibebaskan pada 2018 ketika AS mengintensifkan upaya untuk meninggalkan Afganistan.
Presiden Donald Trump dan Baradar, yang merupakan kepala negosiasi Taliban, berbicara melalui telepon tahun lalu, setelah AS dan Taliban menandatangani perjanjian bersejarah di Qatar pada Maret 2020. Trump menyebutnya sebagai percakapan yang baik.
"Hubungan saya dengan mullah sangat baik," kata Trump.
"Mereka ingin menghentikan kekerasan, mereka juga ingin menghentikan kekerasan."
Mullah Baradar juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina, di Tianjin, Cina pada bulan Juli.
Baca juga: Pertama Kali, Presiden Trump Bertelepon dengan Pemimpin Taliban
CNN | THE PRINT