TEMPO.CO, Jakarta - Untuk kedua kalinya KBRI Belgia dan Luksemburg menggelar upacara hari kemerdekaan di tengah pandemi Covid-19. Dalam HUT RI ke-76, untungnya kondisi pandemi di Belgia dan Luksemburg terus membaik dan jumlah orang yang telah di vaksin terus meningkat.
Upacara HUT RI ke-76 di lapangan KBRI Brussel pada Selasa, 17 Agustus 2021, berlangsung dengan protokol kesehatan dan dilaksanakan dengan jumlah orang yang secara terbatas.
Selain dihadiri oleh Duta Besar Andri Hadi, staf dan keluarga besar KBRI, upacara kali ini juga dihadiri oleh para lurah dari berbagai kota di Belgia dan Luksemburg, tokoh dan perwakilan masyarakat.
Duta Besar Andri berharap tahun depan perayaan hari kemerdekaan bisa diselenggarakan dengan lebih meriah dengan jumlah masyarakat yang lebih banyak.
Kedutaan Besar Indonesia untuk Belgia dan Luksemburg menyelenggarakan HUT RI ke-76 pada Selasa, 17 Agustus 2021. Sumber: dokumen KBRI Brussel
Dalam kesempatan tersebut, Andri juga membeberkan berbagi capaian diplomasi KBRI Brussel, yang meski pandemi tetap gencar dilakukan dengan memanfaatkan berbagai peluang untuk membantu bangkitnya ekonomi Indonesia maupun untuk penanganan pandemi Covid-19 di tanah air.
"Kunjungan Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell ke Indonesia Juni 2021, menunjukkan bahwa Indonesia salah satu negara penting bagi Uni Eropa. Di bidang ekonomi, perundingan Indonesia-Uni Eropa CEPA terus didorong untuk diselesaikan. Jika disepakati, perjanjian ini berpotensi meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa sebesar USD 2 miliar," kata Duta Besar Andri.
Meski pandemi, promosi mengenai Indonesia juga tidak terhenti. Tahun in KBRI juga sempat melakukan promosi Wonderful Indonesia di trem kota Brussel.
Selain menyelenggarakan upacara, KBRI Brussel juga menyelenggarakan kompetisi video perayaan HUT RI ke-76 dengan tema Aku dan Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh WNI di Belgia dan Luksemburg, dimana video-video hasil kompetisi ini ditayangkan di media sosial dan YouTube KBRI.
Baca juga: Perempuan Belgia Koleksi 60.000 Kotak Kaleng Antik Selama 30 Tahun