TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden enggan disalahkan soal jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban. Menurutnya, kekalahan tersebut disebabkan oleh Pemerintah Afghanistan sendiri. Ia bahkan menyebut administrasi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani terlalu mudah menyerah.
"(Pengambilalihan oleh Taliban) terjadi lebih cepat dibanding perkiraan kami. Apa yang terjadi? Para pemimpin politik Afghanistan menyerah dan kabur. Militer Afghanistan menyerah, bahkan terkadang tanpa mencoba untuk berperang," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 17 Agustus 2021.
Joe Biden tidak berhenti menuding pihak lain atas kemenangan Taliban. Selain Afghanistan, ia juga menyebut mantan Presiden Donald Trump bertanggung jawab. Ia berkata, Donlad Trump gagal mencapai kesepakatan negosiasi yang menguntungkan Afghanistan.
Alih-alih mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan Afghanistan, Joe Biden menyebut Trump mencapai kesepakatan yang menguntungkan Taliban. Walhasil, Taliban berada dalam posisi terbaiknya untuk mengambil alih Afghanistan sejak 2001.
Joe Biden menegaskan pernyataannya dengan mengatakan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan bukan penyebab utama kekalahan Afghanistan. Ia tetap menyakini bahwa itu keputusan yang terbaik, bahwa sudah saatnya pasukan Amerika pulang dari Afghanistan setalah 20 tahun berperang.
"Saya bertahan dengan keputusan saya. Setelah 20 tahun, saya belajar bahwa tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk menarik pasukan Amerika."
"Apa yang terjadi di Kabul (Afghanistan) memang menyakitkan, namun itu juga terjadi karena Presiden Ashraf Ghani tidak menginginkan pemindahan besar-besaran," ujar Joe Biden menegaskan.
Per berita ini ditulis, situasi di Kabul, Afghanistan tegang. Berbagai warga berupaya kabur dari sana untuk menghindari kekerasan oleh Taliban. Bahkan, beberapa warga nekat bergelantungan di pesawat hanya demi bisa kabur dari Kabul.
Baca juga: Amerika Akui Salah Perhitungan Soal Situasi Afghanistan dan Taliban
ISTMAN MP | REUTERS