18 September 2001
Presiden George W. Bush menandatangani menjadi undang-undang resolusi bersama yang mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap mereka yang bertanggung jawab untuk menyerang Amerika Serikat pada 9/11. Resolusi bersama ini digunakan untuk memerangi terorisme termasuk menyerang Afghanistan.
7 Oktober 2001
Militer AS, dengan dukungan Inggris, memulai pengeboman terhadap pasukan Taliban. Pertempuran dimulai untuk mencari pasukan al-Qaeda dan Taliban yang dilakukan pasukan khusus AS, aliansi utara dan pasukan anti-Taliban etnis Pashtun.
November 2001
Rezim Taliban runtuh. Pada 14 November 2001, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1378, menyerukan pembentukan pemerintahan transisi dan mengundang negara-negara anggota untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Afghanistan.
Desember 2001
Pimpinan Al Qaeda Osama Bin Laden lolos dan diperkirakan berangkat ke Pakistan. Beberapa kritikus kemudian mempertanyakan mengapa pasukan AS tidak mengambil peran yang lebih tegas dalam pertempuran tersebut.
5 Desember 2001
Pemerintahan sementara dibentuk. PBB mengundang faksi-faksi besar Afghanistan, ke sebuah konferensi di Bonn, Jerman.
9 Desember 2001
Taliban runtuh ketika menyerahkan Kandahar dan pemimpin Taliban Mullah Omar meninggalkan kota.
Juni 2002
Pemerintahan transisi dibentuk.
Hamid Karzai, ketua pemerintahan sementara Afghanistan sejak Desember 2001, dipilih untuk memimpin pemerintahan transisi negara itu.
9 Oktober 2004
Dalam pemungutan suara nasional bersejarah, Hamid Karzai menjadi kepala Afghanistan pertama yang terpilih secara demokratis. Karzai menang dengan 55 persen suara.
29 Oktober 2004
Osama Bin Laden muncul lagi setelah pemilihan presiden. Ia mengancam Amerika Serikat dan mengejek pemerintahan George Bush bertanggung jawab terhadap serangan 11 September 2001.
23 Mei 2005
Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan presiden AS George W. Bush mengeluarkan deklarasi bersama yang menyatakan mitra strategis negara masing-masing.