TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 60 negara mengeluarkan pernyataan bersama meminta Taliban untuk mengizinkan warga lokal maupun internasional meninggalkan Afghanistan. Hal tersebut menyusul jatuhnya ibu kota Afghanistan, Kabul, ke tangan Taliban yang sekaligus mengakhiri perang di antara kedua kubu.
Beberapa negara yang menandatangani pernyataan bersama tersebut adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Inggris. Selain meminta warga lokal dan internasional diperbolehkan meninggalkan Afghanistan, mereka juga meminta bandara tetap dibuka.
"Mereka yang sekarang berwenang atas Afghanistan memiliki tanggung jawab untuk melindungi nyawa serta properti yang berada di sana. Mereka juga bertanggung jawab segera memulihkan keamanan dan ketertiban," ujar bunyi pernyataan bersama ke-60 negara, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 16 Agustus 2021.
Ke-60 negara melanjutkan bahwa warga Afghanistan berhak untuk hidup damai, aman, dan bermartabat. Oleh karenanya, ke-60 siaga memberikan bantuan ketika memungkinkan dan dibutuhkan.
Per berita ini ditulis, belum diketahui apakah Indonesia masuk ke dalam daftar 60 negara tersebut.
Sementara itu, dari pihak Taliban, mereka berjanji akan menjaga keselamatan penduduk lokal, internasional, maupun diplomat di Afghanistan. Mereka bahkan mengklaim akan membuka jalur komunikasi diplomatik dengan berbabai negara dalam waktu dekat.
Juru bicara Taliban, Mohammad Naeem, menyatakan pihaknya siap melakukan hal-hal tersebut karena mereka ingin pemerintahan Taliban diakui. Jika dirasa perlu melakukan negosiasi damai, Naaem mengatakan Taliban pun bersedia melakukannya karena tujuan utama mereka sudah tercapai, kuasa atas Afghanistan.
"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan di antara kita."
"Kami sudah mencapai apa yang kami inginkan, yaitu kemerdekaan Afghanistan dan kemerdekaan warga kami. Kami tidak akan mengizinkan siapapun menduduki wilayah kami untuk mengincar siapapun. Kami juga tidak ingin menyakiti siapapun," ujar Naeem tak lama setelah Taliban berhasil mengambil alih Kabul.
Baca juga: Taliban Masuk Kabul, Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afganistan
ISTMAN MP | REUTERS