TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok radikal Taliban pada Minggu, 15 Agustus 2021, mengambil alih Kota Jalalabad di wilayah timur Afganistan, tanpa pertempuran. Taliban dengan mudah menguasai kota itu karena pemerintah daerah di sana sudah lumpuh.
Jatuhnya Jalalabad ke tangan Taliban telah memberikan kelompok radikal itu kontrol untuk mengendalikan sebuah jalan raya yang mengarah ke Kota Peshawar di Pakistan. Jalan itu sekarang menjadi salah satu jalan yang ditutup oleh Taliban.
Menyusul kondisi Afganistan yang semakin mencekam, Amerika Serikat mengirimkan pasukan militer tambahan ke Ibu Kota Kabul, untuk membantu mengevakuasi warga sipil di sana. Dalam beberapa hari terakhir, Taliban sudah semakin merangsek ke pintu masuk Kota Kabul.
Akhir pekan lalu, intelijen Amerika Serikat memperkirakan Kabul setidaknya bisa jatuh ke tangan Taliban dalam tempo tiga bulan ke depan.
Pemberontak Taliban berjaga di persimpangan jalan utama di Kota Ghazni, Afganistan, 12 Agustus 2021. Kelompok bersenjata Taliban merebut Kota Ghazni yang menjadi ibu kota provinsi kesembilan yang mereka kuasai dalam sepekan. Taliban Handout/via REUTERS
Sebelum Kota Jalalabad jatuh ke tangan Taliban, kelompok radikal itu merebut Kota Mazar-i-Sharif pada Sabtu malam, 14 Agustus 2021 dalam sebuah pertempuran kecil.
“Di Jalalabad saat ini tidak ada pertempuran karena pemerintah daerah sudah menyerah kepada Taliban. Membiarkan Taliban masuk adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan warga sipil,” kata sumber di Jalalabad.
Sumber lain di Kota Jalalabad mengatakan Taliban sudah setuju untuk memberikan keamanan kepada warga sipil saat pejabat pemerintahan di sana dan pasukan keamanan di Jalalabad di minta angkat kaki dari wilayah tersebut oleh Taliban. Keputusan untuk lebih baik menyerah, diambil demi menghindari kerusakan dan korban jiwa.
Amerika Serikat sudah menarik separuh pasukan militernya yang bertugas di Afganistan pada akhir bulan lalu. Taliban pun langsung merangsek menyusul militer Afganistan yang tampaknya mulai lumpuh.
Baca juga : Fakta Situasi Terkini di Afganistan dan Potensi Serangan Taliban ke Kabul
Sumber: Reuters