TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Taliban telah merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga di Afganistan, dan sebuah kota di selatan Kabul. Sekarang Taliban mengincar ibu kota.
Berikut adalah beberapa fakta tentang potensi serangan ke ibu kota dan serangan sebelumnya, dikutip dari Reuters, 15 Agustus 2021.
SITUASI SAAT INI
Para pejabat AS mengatakan gerilyawan dapat bergerak dalam beberapa hari di kota itu, yang populasinya 5 juta orang semakin bertambah dengan ribuan orang melarikan diri ke bagian lain negara itu. Ribuan tentara dari Amerika Serikat dan Inggris diterbangkan untuk mengamankan bandara dan kedutaan besar mereka saat perwakilan diplomatik mulai mengevakuasi personel mereka.
Tentara Afganistan mengatakan mereka bersumpah untuk mempertahankan ibu kota dari Taliban.
Kabul meliputi area seluas sekitar 1.000 km persegi dan dikelilingi oleh pegunungan. Ada empat jalan utama menuju kota: dari Maidan Shahr di barat daya, Pul-e-Alam di selatan, Surobi di timur dan Bagram di utara.
Taliban merebut Pul-e-Alam pada hari Sabtu tanpa banyak perlawanan, kata seorang anggota dewan provinsi setempat.
Sementara Taliban mengatakan mereka hampir merebut Maidan Shahr. Mereka juga telah menduduki Ghazni, di jalan dari Maidan Shahr, dan memiliki kehadiran yang kuat di daerah sekitarnya. Mereka relatif kurang kuat di timur dan utara, meskipun situasinya bisa berubah dengan cepat.
SEJARAH SERANGAN KE KABUL
Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
Pada tahun 1996, Taliban menaklukkan Kabul dari aliansi Mujahidin dengan serangan melalui Surobi di timur. Pada saat itu Taliban telah merebut Jalalabad, sebuah kota timur dekat perbatasan dengan Pakistan dan melancarkan serangan dari sana. Setelah memenangkan pertempuran di Surobi, Taliban berbaris maju ke Kabul. Untuk saat ini, Jalalabad masih dikuasai pasukan pemerintah Afganistan.
Pada tahun 2001, pasukan yang didukung AS merebut kembali Kabul dengan serangan dari utara, memasuki kota melalui Bagram setelah rentetan serangan udara menewaskan ratusan milisi Taliban yang telah membentuk lingkaran pertahanan.
Pangkalan udara Bagram, 64 km utara Kabul, adalah aset militer negara yang paling signifikan dan merupakan pusat militer AS selama perang Afganistan 20 tahun sebelum mereka mengosongkannya sebulan yang lalu. Pangkalan itu sekarang berada di tangan militer Afganistan.
PEMBICARAAN
Taliban tidak memiliki kekuatan udara dan telah menggunakan artileri dan roket diikuti dengan serangan darat saat merebut kota-kota lain dan ibu kota provinsi dalam beberapa pekan terakhir.
Pertempuran berdarah untuk Kabul dapat dihindari jika solusi politik dicapai antara pemerintah dan Taliban.
Pemberontak bersikeras mereka tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani
Ashraf Ghani tidak menunjukkan kecenderungan untuk mundur. Pada hari Sabtu, dia mengatakan sedang dalam pembicaraan mendesak dengan para pemimpin lokal dan mitra internasional dan bahwa integrasi kembali pasukan Afganistan dan pertahanan adalah prioritasnya saat ini.
Qatar mengatakan telah mendesak Taliban untuk menghentikan baku tembak dan menarik kembali serangan mereka di Afganistan selama pertemuan antara menteri luar negeri Qatar dan perwakilan utama Taliban di Doha pada Sabtu.
Baca juga: Taliban di Gerbang Menuju Kabul, Presiden Afganistan Adakan Pembicaraan Darurat
REUTERS