TEMPO.CO, Jakarta - Gempa besar melanda Haiti barat pada Sabtu dan dirasakan di seluruh Karibia di mana orang-orang meninggalkan rumah mereka karena takut bangunan akan runtuh.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,2 melanda 8 km dari Kota Petit Trou de Nippes, sekitar 150 km barat ibu kota Port-au-Prince, pada kedalaman 10 km, kata Survei Geologi AS, dilaporkan Reuters, 14 Agustus 2021.
Warga bermain bola dan bersepeda di jalan yang rusak akibat gempa di Port-au-Prince, Haiti (24/3). Gempa yang terjadi 12 Januari 2010, menewaskan ribuan orang. [AP/Ramon Espinosa]
Haiti masih belum pulih dari gempa besar di dekat ibu kota 11 tahun lalu, yang menewaskan puluhan bahkan ratusan ribu orang dan meratakan petak-petak bangunan, menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal.
Gempa berkekuatan 7.0 yang melanda Haiti pada 12 Januari 2010, menyebabkan antara 220.000 dan 300.000 orang tewas dan melukai ratusan ribu lainnya, menurut CNN.
"Semua orang benar-benar takut. Sudah bertahun-tahun sejak gempa besar seperti itu," kata Daniel Ross, seorang penduduk di Kota Guantanamo, Kuba timur, menambahkan bahwa rumahnya masih berdiri kokoh tetapi perabotannya bergetar.
Meskipun belum ada laporan resmi di Haiti tentang cedera atau kematian, gambar yang diunggah di media sosial dan tidak segera dapat diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan rumah dan bagian dari sebuah gereja di kota terdekat Jeremie menjadi puing-puing.
Pihak berwenang Kuba mengatakan belum ada laporan tentang kerusakan material, kematian atau cedera.
Di Jamaika, warga juga merasakan gempa. "Saya merasakannya, kawan. Itu membangunkan saya. Atap saya agak berisik," kata Danny Bailey, 49 tahun, di Kingston.
Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) juga melaporkan gempa di wilayah tersebut, mengatakan itu berkekuatan magnitudo 7,6, sementara pusat seismologi Kuba mengatakan gempa berkekuatan 7,4.
Sistem Peringatan Tsunami AS mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa Haiti.
Baca juga: Gempa Haiti Dicemaskan Tewaskan Ribuan Orang
REUTERS | CNN