TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak enam orang, termasuk satu anak, tewas dalam sebuah penembakan massal di Kota Plymouth, wilayah barat daya Inggris pada Kamis sore, 12 Agustus 2021, pukul 06.10 waktu setempat. Kementerian Dalam Negeri Inggris menggambarkan insiden itu sebagai hal yang mengejutkan.
Enam korban tewas itu adalah dua perempuan, tiga laki-laki dan satu anak usia di bawah 10 tahun. Pelaku penembakan tewas dalam baku tembak di lokasi kejadian.
Polisi menggambarkan penembakan itu sebagai sebuah insiden penembakan yang sangat serius. Untungnya sekarang situasi sudah lebih bisa dikendalikan. Aksi penembakan massal ini tidak terkait dengan terorisme.
Inggris adalah salah satu negara yang terendah di dunia untuk kasus bunuh diri dengan senjata api dan penembakan massal sangat jarang terjadi. Penembakan massal pada Kamis kemarin adalah yang pertama kali setelah 11 tahun.
Sharron Turner, 57 tahun, yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian penembakan, menceritakan pelaku penembakan menendang pintu depan sebuah rumah, lalu melepaskan tembakan ke arah seorang ibu dan dua putrinya di rumah itu.
Pelaku penembakan menggunakan pakaian hitam dan abu-abu. Dia membawa satu senjata semi-otomatis
Setelah menembak ibu dan dua putrinya, pelaku menuju sebuah taman di belakang rumah korban dan menembak beberapa anjing di sana.
“Insiden di Plymouth sungguh mengejutkan. Simpati saya untuk para korban,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.
Identitas pelaku penembakan dan motifnya apa, belum dipublikasi ke publik. Tim penyidik sudah dikerahkan ke lokasi kejadian dan penyelidikan dilakukan.
Baca juga: Jerman Tangkap Pria Inggris yang Diduga Jadi Mata-mata Rusia
Sumber: Reuters