Hampir tak ada penanganan yang berarti dari pemerintahan Robert Mugabe, yang telah 28 tahun bercokol. Pemerintah lebih sibuk dengan pembagian kekuasaan dengan partai oposisi, meski hampir seluruh daratan Zimbabwe penduduknya mengalami epidemic kolera.
Dari laporan badan kesehatan dunia WHO, infeksi yang melanda Zimbabwe secara fatal telah mencapai 50 persen di berbagai area. Setidaknya sudah 484 meninggal dan 11,735 telah terinfeksi dengan penanganan kesehatan yang sangat minim. “Kholera telah menghancurkan Zimbabwe setiap tahun,” dalam laporan WHO.
Di Kota Mabvuku, penduduknya tidak mempunyai cukup air untuk mandi, cuci, dan kakus. Bahkan untuk minum pun mereka mengandalkan air hujan, atau air sungai yang kemungkinan sudah tercemar. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya listrik, minyak atau kayu untuk memasak air dan semuanya mahal sekalipun ada.
“Kami benar cemas dengan kondisi ini, tapi tidak ada solusinya,” ujar Naison Chakwicha, salah satu penduduk.
Hal yang sama dialami penduduk di sebelah barat Harare di Kota Mbare dan daerah Chitungwiza, yang anak-anaknya hampir tidak mempunyai harapan untuk disembuhkan. Kesulitan utama mereka adalah tidak adanya air bersih untuk menghentikan penyebaran wabah kolera ini.
AP| AFP| NUR HARYANTO