TEMPO.CO, Jakarta - Filipina menggunakan vaksin Covid-19 buatan Uni Emirat Arab Hayat-Vax untuk menggenjot program vaksinasi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina pada Rabu, 11 Agustus 2021 menyampaikan, pemerintah telah mengotorisasi penggunaan vaksin darurat Hayat-Vax COVID-19 yang diproduksi Uni Emirat Arab.
Vaksin Hayat-Vax, disumbangkan oleh UEA itu identik dengan vaksin Sinopharm buatan China. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina, Rolando Enrique Domingo, vaksin akan diberikan kepada orang berusia di atas 18 tahun.
Selain Hayat-Vax, Filipina juga telah mengizinkan penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Filipina sedang menggenjot program vaksinasi Covid-19 di Manila. Pusat vaksinasi beroperasi selama 24 jam di ibu kota negara tersebut.
Pemerintah menggenjot program vaksinasi untuk memerangi Covid-19 varian Delta yang amat menyebar. Saat ini hanya 10 persen dari 110 juta orang penduduk Filipina yang sudah divaksinasi penuh. Jutaan penduduk lainnya tetap rentan terhadap infeksi. Sementara pemerintah menargetkan 70 penduduknya sudah divaksinasi sebelum akhir 2021.
Pekan lalu, ribuan orang mengantre di luar pusat vaksinasi Manila menjelang lockdown untuk mendapatkan vaksinasi. Beredar kabar bahwa penduduk tidak dapat meninggalkan rumah jika tidak mendapatkan suntikan.
Filipina telah melaporkan lebih dari 1,68 juta infeksi dan 29.000 kematian selama pandemi. Namun jumlah kasus dan rawat inap terus meningkat seiring dengan naiknya jumlah tes covid-19.
Baca: Facebook Hapus Akun Rusia yang Sebar Hoaks tentang Vaksin Covid-19
CHANNEL NEWS ASIA