![Seorang petugas kesehatan menerima vaksin Coronavac Sinovac Biotech pada hari pertama vaksinasi Covid-19 Filipina, di Lung Center of the Philippines, Quezon City, Metro Manila, 1 Maret 2021. [REUTERS / Eloisa Lopez]](https://statik.tempo.co/data/2021/03/01/id_1004127/1004127_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat vaksinasi Covid-19 di seluruh Manila beroperasi 24 jam untuk mempercepat tingkat inokulasi di ibu kota Filipina tersebut. Pemerintah sedang menggenjot vaksinasi untuk memerangi Covid-19 varian Delta yang amat menyebar.
Saat ini hanya 10 persen dari 110 juta orang penduduk Filipina yang sudah divaksinasi penuh. Jutaan penduduk lainnya tetap rentan terhadap infeksi. Sementara pemerintah menargetkan 70 penduduknya sudah divaksinasi sebelum akhir 2021.
Salah satu penduduk Manila, Salvador Camacho, 71, memutuskan mencoba layanan 24 jam tersebut. Ia disuntik vaksin pada malam hari. "Saya tidak ingin disuntik karena memiliki banyak penyakit, tetapi akhir-akhir ini saya melihat banyak orang yang lebih tua dari saya mendapatkan vaksinasi. Anak istri saya mengatakan agar saya divaksinasi," katanya.
Joan Carbonell, pengawas di pusat vaksinasi Manila mengatakan keputusan membuka vaksinasi pada malam hari untuk membatasi kerumunan di pagi hari. Sebabnya orang-orang berebut mendapatkan vaksin.
Pekan lalu, ribuan orang mengantre di luar pusat vaksinasi Manila menjelang lockdown untuk mendapatkan vaksinasi. Beredar kabar bahwa penduduk tidak dapat meninggalkan rumah jika tidak mendapatkan suntikan.
Filipina telah melaporkan lebih dari 1,68 juta infeksi dan 29.000 kematian selama pandemi. Namun jumlah kasus dan rawat inap terus meningkat seiring dengan naiknya jumlah tes covid-19.
Baca: Cara Mudah Mengunduh dan Menyimpan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di Ponsel
CHANNEL NEWS ASIA
