TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memberi bantuan US$ 50 juta kepada Myanmar untuk mengatasi krisis kemanusiaan di negara tersebut akibat melonjaknya Covid-19. Krisis kian memuncak akibat kudeta militer terhadap pemerintahan yang sah awal tahun ini.
Selain itu, Amerika Serikat juga memberi Thailand US$ 5 juta untuk mengatasi virus corona baru, menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengumumkan pendanaan tersebut saat berkunjung ke Thailand.
Di Myanmar, dana dari AS akan digunakan untuk mereka yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan. Dana akan dialokasikan pula untuk layanan perawatan kesehatan di samping kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan air.
"Pendanaan ini datang saat meningkatnya kebutuhan kemanusiaan untuk membantu mengurangi dampak Covid-19 terhadap kehidupan masyarakat Thailand dan Burma (Myanmar)," kata Price. "Setelah kudeta 1 Februari, orang-orang dari Burma terus meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang sedang berlangsung."
Enam bulan setelah kudeta militer, ekonomi Myanmar telah runtuh. Sistem kesehatan ikut melemah seiring melonjaknya kasus virus corona.
Kasus Covid-19 memuncak di Myanmar bulan lalu, dengan rata-rata 3.824 infeksi harian baru per hari. Data Reuters menunjukkan telah terjadi 333.127 infeksi dan 12.014 sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Di Thailand, jumlah rata-rata infeksi Covid-19 baru sedang berada di puncak dengan lebih dari 20.400 kasus dilaporkan setiap hari.
Baca: Cina Pecat Pejabat Hingga Ditahan, Dampak Melonjaknya Varian Delta
REUTERS