Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suhu Bumi Makin Panas, Inggris Serukan Dunia Bikin Tindakan Nyata

Reporter

image-gnews
Kondisi sebuah gudang yang porak poranda setelah banjir menerjang Bad Neuenahr-Ahrweiler, di Jerman, 15 Juli 2021. Banjir yang melanda beberapa wilayah Jerman dan Belgia itu merobohkan sejumlah bangunan dan memakan ratusan korban. REUTERS/Wolfgang Rattay
Kondisi sebuah gudang yang porak poranda setelah banjir menerjang Bad Neuenahr-Ahrweiler, di Jerman, 15 Juli 2021. Banjir yang melanda beberapa wilayah Jerman dan Belgia itu merobohkan sejumlah bangunan dan memakan ratusan korban. REUTERS/Wolfgang Rattay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menyerukan agar ada tindakan global dalam menanggapi laporan PBB mengenai perubahan iklim. Dalam laporan PBB tersebut dijelaskan bumi sudah semakin lebih panas dari yang diperkirakan sebelumnya.

Laporan terbaru yang diterbitkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) ini, merupakan peringatan keras dari para ilmuwan di seluruh dunia bahwa aktivitas manusia telah merusak bumi pada tingkat yang mengkhawatirkan. 

Laporan tersebut memperingatkan bahwa perubahan iklim telah berdampak di setiap wilayah di seluruh dunia. Jika tidak ada langkah nyata yang dilakukan segera untuk membatasi pemanasan, gelombang panas, curah hujan yang tinggi, kekeringan, dan hilangnya es Laut Arktik, lapisan salju dan lapisan es, maka semuanya akan meningkat.

Penyerap karbon pun akan menjadi kurang efektif dalam memperlambat pertumbuhan karbondioksida di atmosfer.

Sampai Sabtu, 7 Agustus 2021, kebakaran hutan di Yunani sudah memasuki hari ke lima. Kebakaran dipicu oleh gelombang panas dan angin kencang. Sumber: reuters

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam keterangannya, Senin, 9 Agustus 2021, menyebut laporan IPCC juga menyoroti pengurangan emisi global menjadi nol bersih, akan memberikan peluang bagus untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 C dalam jangka panjang dan membantu menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.

Menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, laporan IPCC tersebut menjadi topik yang serius, dan jelas bahwa dekade berikutnya akan menjadi waktu yang sangat penting untuk mengamankan masa depan bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya berharap laporan IPCC hari ini akan menjadi peringatan bagi dunia untuk mengambil tindakan sekarang, sebelum kita bertemu di Glasgow pada November untuk KTT COP26 yang penting”, ungkap Johnson.

 

Peristiwa ekstrem sudah dirasakan di seluruh dunia, mulai dari kebakaran hutan di Amerika Utara hingga banjir di Cina, di seluruh Eropa, India, dan sebagian Afrika, serta gelombang panas di Siberia.

Presiden COP Alok Sharma telah bernegosiasi dengan pemerintah dan pelaku bisnis untuk meningkatkan ambisi iklim global. Sharma juga meminta agar diambil tindakan sesegera mungkin untuk membantu mengurangi separuh emisi global dalam dekade berikutnya dan mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad untuk menjaga agar target 1,5C yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris tetap terjangkau.

Beberapa kemajuan telah dicapai sejak Perjanjian Paris ditandatangani pada 2015. Lebih dari 85 Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) baru atau yang diperbarui hingga tahun 2030, yang mewakili lebih dari 110 pihak, telah diajukan untuk menetapkan bagaimana negara akan mengurangi emisi mereka dan mengatasi krisis iklim.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup dan Bank Dunia Bahas Mekanisme Perdagangan Karbon

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

22 jam lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

23 jam lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

3 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

4 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

4 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

4 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

5 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

5 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

9 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.