TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas publik Perdana Menteri Australia Scott Morrison mencapai level terendah sejak pandemi dimulai di tengah meningkatnya frustrasi akibat lockdown dan dorongan vaksinasi yang lamban, menurut jajak pendapat pada Senin.
Sebuah Newspoll yang dilakukan untuk surat kabar The Australian menunjukkan dukungan publik Morrison turun empat poin menjadi 47%, level terendah sejak pemerintahannya dikritik awal tahun lalu karena respons lambat kebakaran hutan Australia yang sangat merusak.
Pemerintah koalisi Partai Liberal-Nasional Scott Morrison juga membuntuti oposisi Partai Buruh dengan basis pilihan dua partai, di mana suara untuk partai-partai kecil didistribusikan, dengan 47-53. Jika hasil jajak pendapat ini bertepatan pada saat pemilu digelar, pemerintah konservatif akan kehilangan jabatan dari Partai Buruh kiri-tengah, Reuters melaporkan, 9 Agustus 2021.
Untuk tetap menjabat perdana menteri, Scott Morrison harus menang pemilu Mei 2022, di mana pada saat itu semua warga Australia yang berusia di atas 18 tahun ditargetkan sudah menerima vaksin Covid-19.
Persetujuan penanganan pandemi Scott Morrison jatuh hampir setengahnya dari tertinggi 85% pada April tahun lalu, selama puncak gelombang pertama infeksi, menjadi 48% dalam survei terbaru.
Sebuah kawasan terlihat sepi dan kosong saat lockdown di Sydney, Australia, 28 Juli 2021. Lebih dari dua juta penduduk Sydney di delapan hotspot virus corona akan dipaksa untuk memakai masker di luar ruangan dan harus tinggal dalam jarak 5 km (3 mil) dari rumah mereka. (Xinhua/Hu Jingchen)
Dengan kurang dari 23% orang Australia yang divaksinasi sepenuhnya, negara bagian terpaksa menggunakan serangkaian buka tutup lockdown untuk memadamkan wabah varian Delta yang sangat menular.
Sydney dan Melbourne, dua kota terbesar di Australia, berada di bawah lockdown keras, sementara Queensland tenggara keluar dari perintah tinggal di rumah yang ketat pada hari Minggu.
Namun, jumlah pandemi Australia tetap relatif rendah, dengan lebih dari 36.250 kasus dan 939 kematian.
Australia berharap untuk menyelesaikan peluncuran vaksinnya pada Oktober 2021, tetapi jadwal ini diperpanjang hingga akhir tahun setelah kasus pembekuan darah vaksin AstraZeneca, membuat Canberra akhirnya merekomendasikan semua orang di bawah 60 tahun untuk menggunakan inokulasi vaksin Pfizer.
Namun pasokan Pfizer tetap terbatas sampai Oktober, dan dengan merebaknya wabah di beberapa negara bagian, saran yang sekarang merekomendasikan orang untuk menggunakan vaksin AstraZeneca jika tersedia telah memicu kebingungan dan kritik.
Scott Morrison juga dikritik oleh orang-orang seperti mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang menggambarkan program vaksin Australia sebagai kegagalan besar.
Baca juga: Scott Morrison Punya Rencana 4 Tahap Bebaskan Australia dari Covid-19, Apa Saja?
REUTERS