TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach pada Minggu, 8 Agustus 2021, menyatakan Olimpiade Tokyo 2020 resmi berakhir. Bach mengatakan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo adalah yang paling menantang dalam perjalanan Olimpiade setelah sempat dibatalkan setahun gara-gara pandemi Covid-19 dan ancaman yang bermunculan kalau acara bakal dibatalkan.
Bach menyebut Olimpiade Tokyo 2020 adalah acara Olimpiade yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana 68 ribu kursi penonton di Stadion Olympic kosong karena Jepang sebagai tuan rumah sedang berjuang mengatasi pandemi Covid-19.
“Pada masa-masa yang sulit ini yang kami semua juga alami, Anda (Jepang) memberikan hadiah paling berharga pada dunia. Sekarang saya harus mengakhiri perjalanan Olimpiade ke Tokyo yang paling menantang ini. Saya nyatakan Olimpiade ke-32 ditutup,” kata Bach.
Kembang api dinyalakan di atas stadion saat upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, Ahad, 8 Agustus 2021. Pesta olahraga ini resmi ditutup. REUTERS/Thomas Peter
Olimpiade Tokyo diselenggarakan dengan sederhana. Dalam ruang pertandingan, hanya ada para atlet yang bertanding, tim resmi Olimpiade dan media.
Para atlet harus menjalani protokol kesehatan yang ketat selama di Kampung Atlet, seperti menjaga jarak dan menggunakan masker kecuali saat makan, tidur, berlatih dan bertanding.
Bach mengatakan pihaknya pernah mempertimbangkan untuk membatalkan Olimpiade Tokyo dan mengajukan saja klaim ke asuransi. Akan tetapi, para pejabat yang bertugas berusaha keras membuat agar Olimpide Tokyo ini terwujud demi para atlet.
Bendera Olimpiade sudah diserahkan ke Wali Kota Paris Anne Hidalgo, di mana paris akan menjadi tuan rumah perhelatan Olimpiade berikutnya, yakni pada tahun 2024. Masyarakat di Ibu Kota Paris bersorak melihat acara serah terima bendera Olimpiade itu, sebuah pemandangan yang kontras dengan kondisi Tokyo.
Baca juga: Greysia Polii Ungkap Dukungan Suami Setiap akan Bertanding
Sumber: sports.ndtv.com