TEMPO.CO, Jakarta - Thailand sedang menginvestigasi kematian seorang turis perempuan asal Swiss, 57 tahun di sebuah kawasan air terjun, Phuket. Tanda-tanda memperlihatkan turis tersebut meninggal secara tidak wajar.
Gubernur Phuket Narong Woonciew pada Jumat, 6 Agustus 2021, mengatakan turis malang tersebut tiba di Pulau Phuket pada 13 Juli 2021, yang datang di bawah program Phuket Sandbox, yakni sebuah pilot proyek yang mengizinkan turis asing yang sudah diimunisasi vaksin virus corona piknik ke sana. Kebijakan ini dibuat demi menghidupkan kembali pariwisata di Phuket yang hancur gara-gara pandemi Covid-19.
Seorang pria berjalan di pantai Karon saat Phuket bersiap-siap untuk dibuka untuk turis asing mulai 1 Juli yang mengizinkan orang asing yang divaksinasi penuh untuk mengunjungi pulau resor tanpa karantina, Phuket, Thailand 29 Juni 2021. Berdasarkan keterangan resmi dari Tourism Authority of Thailand (TAT), wisatawan yang diizinkan masuk ke Phuket hanya mereka yang berasal dari negara dan wilayah yang telah disetujui oleh Badan Penanggulangan Covid-19 Thailand (Centre for Covid-19 Situation Administration atau CCSA). REUTERS/Jorge Silva
Identitas lengkap turis perempuan itu tidak dipublikasi. Dia ditemukan setelah tiga hari tewas dan kondisinya setengah telanjang. Kepolisian belum bisa menentukan sebab kematiannya.
Turis tersebut menginap di sebuah hotel di Phuket, yang berlokasi sekitar 2 kilomter dari lokasi air terjun, dimana dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tubuh dalam kondisi bengkak dan memar. Hasil otopsi belum diumumkan ke publik.
“Ada selembar pakaian yang menutupi tubuhnya, yang diduga seseorang telah menempatkan baju itu untuk menutupi tubuh jenazah. Penyebab kematiannya sangat tidak natural,” kata Kitirath Phanpetch, Komandan Kepolisian wilayah 8.
Kitirath sedang menginvestigasi orang-orang dengan catatan kriminal dan tenaga kerja migran yang mungkin terlibat dalam kasus kematian turis perempuan dari Swiss ini.
Kementerian Luar Negeri Thailand menyampaikan duka mendalam melalui Kedutaan Besar Swiss di Bangkok, yang menggambarkan kasus ini sebagai kasus pembunuhan.
Paket pariwisata di Phuket menawarkan pada turis yang sudah suntik vaksin virus corona, boleh tidak menjalani karantina mandiri. Hanya saja, turis tersebut harus ada di Phuket setidaknya selama 14 hari. Phuket telah melewati masa-masa yang sulit karena negara-negara di sekitar Thailand mengalami gelombang kenaikan infeksi virus corona.
Baca juga: Covid-19 Masih Tinggi, Thailand Siapkan Program Pariwisata Baru buat Turis Asing
Sumber: Reuters