TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pilot Angkatan Udara Afganistan tewas dalam sebuah serangan bom di Ibu Kota Kabul pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Serangan itu diklaim oleh kelompok radikal Taliban.
Pilot yang tewas itu diketahui bernama Hamidullah Azimi, yang terbunuh saat sebuah bom ditempelkan ke kendaraannya. Dalam ledakan itu, lima warga sipil mengalami luka-luka.
US Marines Corps, merupakan salah satu marinir terbesar di dunia, yang sudah berdiri sejak 1787. US Marines memiliki motto Semper Fidelis, pasukan ini merupakan pasukan andalan Amerika yang dipastikan hadir dalam setiap pertempuran. Dilengkapi dengan perlengkapan yang sangat lengkap mulai dari kapal induk, tank, pesawat tempur dan helikopter. Menjadikan pasukan US Marines salah satu yang terbesar di dunia. US Marines ikut terjun dalam pertempuran perang dunia ke 2, hingga konflik Irak dan Afganistan. US Marines memiliki satuan elit yaitu US Marines Forces Recon. Getty Images
Azimi mendapat pelatihan untuk menerbangkan sejumlah helikopter UH60 Black Hawk buatan Amerika Serikat dan telah mengabdikan dirinya pada Angkatan Udara Afganistan selama hampir empat tahun.
Azimi pindah ke Ibu Kota Kabul bersama keluarganya setahun lalu gara-gara ancaman keamanan. Juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid mengatakan Talibanlah yang telah melancarkan serangan bom yang menewaskan Azimi.
Sebelum Azimi tewas pada Sabtu kemarin, setidaknya sudah ada tujuh pilot Afganistan yang tewas dibunuh. Taliban mengkonfirmasi sebuah program yang akan mengincar pilot-pilot terlatih asal Afganistan yang dilatih oleh Amerika Serikat.
Kematian terhadap Azimi diyakini oleh Amerika Serikat dan Afganistan sebagai upaya untuk menghancurkan tentara Afganistan yang dilatih oleh Amerika Serikat dan NATO menyusul naiknya ketegangan di penjuru Afganistan.
Baca juga: Makna Jumlah Garis pada Seragam Pilot, Bukan Sekadar Ornamen
Sumber: Reuters