TEMPO.CO, Jakarta - Singapura melonggarkan pembatasan sosial Covid-19. Mulai 10 Agustus, warga yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap boleh makan di restoran atau berkelompok maksimal 5 orang.
Jumlah orang yang terlibat dalam pertemuan sosial juga akan ditingkatkan dari dua menjadi lima orang mulai 10 Agustus, menurut Kementerian Kesehatan dalam siaran pers pada Jumat, 6 Agustus 2021. Rumah tangga juga akan diiznkan menerima lima pengunjung berbeda setiap hari.
Namun perlakuan berbeda diterapkan untuk orang yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19. Mereka harus tetap dalam kelompok tidak lebih dari dua orang untuk mengurangi kemungkinan penularan dan infeksi parah.
Kementerian Kesehatan menambahkan anak-anak yang tidak divaksinasi berusia 12 tahun ke bawah dapat dimasukkan dalam kelompok lima orang, selama berasal dari rumah tangga yang sama.
Pengumuman tersebut langkah-langkah fase 2 yang akan melonggarkan pembatasan sosial mulai 10 Agustus. Jika kasus Covid-19 di Singapura tetap terkendali, situasi akan kembali normal mulai 19 Agustus 2021.
Selain mengizinkan makan di tempat untuk yang sudah divaksinasi, tindakan juga akan dilonggarkan untuk berisiko tinggi lainnya seperti olahraga intensitas tinggi dengan masker, layanan perawatan pribadi serta acara yang lebih besar seperti upacara pernikahan dan ibadah.
"Orang yang tidak divaksinasi dengan hasil tes pra-acara negatif yang valid atau orang yang sudah pulih memiliki risiko yang lebih rendah, dan dapat bergabung dalam kelompok hingga lima orang," kata Kementerian Kesehatan.
Ihwal cara pemerintah mengetahui warga yang sudah divaksin atau belum, menurut Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sungapura, Lawrence Wong, status vaksinasi seseorang tercermin dalam aplikasi TraceTogether atau di HealthHub.
“Yang perlu Anda lakukan adalah membawa ponsel Anda ketika pergi makan. Anda dapat menunjukkan status vaksin kepada orang di restoran, lalu mereka akan dapat memverifikasi itu,” katanya.
Bagi orang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 di luar Singapura, mereka harus membawa salinan dokumen yang relevan. Sebabnya status vaksinasi mungkin tidak terlihat di aplikasi TraceTogether atau HealthHub. "Setiap orang harus dapat mengandalkan ponsel mereka untuk memverifikasi status vaksin," kata Wong.
Baca: Vaksinasi Covid-19 Hampir 70 Persen, Singapura Akan Mulai Longgarkan Pembatasan
CHANNEL NEWS ASIA