Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tsimanouskaya Atlet Belarus Minta Suaka ke Polandia, Bagaimana Aturan Suaka ini?

Reporter

image-gnews
Pelari cepat Belarusia Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, menghadiri konferensi pers di Warsawa, Polandia 5 Agustus 2021. [REUTERS/Darek Golik]
Pelari cepat Belarusia Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, menghadiri konferensi pers di Warsawa, Polandia 5 Agustus 2021. [REUTERS/Darek Golik]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan suaka atlet sprinter Krystsina Tsimanouskaya saat berlangsungnya Olimpiade Tokyo menarik perhatian dunia. Ia mendapatkan suaka dari pemerintahan Polandia.

Dalam dunia internasional, suaka adalah penganugerahan perlindungan dalam suatu wilayah negara kepada orang-orang yang berasal dari negara lain karena yang bersangkutan menghindari bahaya terhadap keselamatan dirinya.

Sedangkan untuk pencari suaka, diartikan sebagai seseorang yang dalam proses permohonan suaka dan belum diputuskan oleh negara tempatnya mengajukan perlindungan.

Setiap orang sebenarnya berhak untuk meminta suaka kepada negara-negara tempat berlindung mereka namun negara-negara yang bersangkutan tidak diwajibkan untuk memberikan status suaka. Negara-negara itu hanya mempunyai tanggung jawab utama dalam menentukan apakah seorang pencari suaka layak disebut sebagai pengungsi di wilayahnya, agar nasib orang tersebut tidak terkatung-katung.

Selain itu, UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) sebagai organisasi dibawah naungan PBB di bidang pengungsi juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan status pengungsi di berbagai negara.

Dikutip dari unhcr.org, setiap negara memiliki tanggung jawab dalam menentukan status pengungsi pada seseorang, tetapi cara yang dilakukan oleh setiap negara itu berbeda-beda tergantung bagaimana dengan kebijakan yang ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, untuk pemberian status pengungsi juga dapat didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan terhadap para pencari suaka yang telah mengalami persekusi. Lalu, hal terpenting yang perlu diperhatikan lagi adalah selama dalam proses penentuan apakah pencari suaka dapat diberikan status pengungsi atau tidak, maka negara tempat berlindung para suaka berkewajiban untuk menerima para pencari suaka dan tidak diperbolehkan untuk mengusir mereka kembali ke negara asal.

Cara tersebut memang sesuai dengan prinsip yang ada di dalam Hukum pengungsi internasional yakni ada prinsip non-expulsion dan non-refoulement. Non-expulsion yaitu negara-negara pihak tidak akan mengusir pengungsi yang berada secara tidak sah di wilayahnya kecuali karena alasan-alasan keamanan nasional atau ketertiban umum.

Sedangkan suaka non-refoulement artinya tidak ada negara pihak yang akan mengusir atau mengembalikan (refouler) pengungsi dengan cara apa pun ke perbatasan wilayah-wilayah di mana hidup atau kebebasannya akan terancam karena ras, agama, kebangsaan, keanggotaan pada kelompok sosial tertentu atau opini politiknya.

PRIMANDA ANDI AKBAR 

Baca: Krystsina Tsimanouskaya Tinggalkan Olimpiade Tokyo Sebagai Pencari Suaka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

11 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

12 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

12 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

12 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

14 hari lalu

Banjir lahar dingin yang terjadi di Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Jumat, 5 April 2024. Foto Istimewa.
256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.


Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

18 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan


Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

19 hari lalu

Warga Palestina yang terluka akibat tembakan Israel saat menunggu bantuan, menurut pejabat kesehatan, terbaring di tempat tidur di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 Maret 2024. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.


Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

28 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut berjalan menaiki tangga KN SAR Kresna 232 usai dievakuasi di perairan laut Meulaboh Aceh Barat, Aceh, Kamis 21 Maret 2024. Sebanyak 69 pengungsi Rohingya yang terdiri 45 laki-laki dan 24 perempuan dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik