Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Berpotensi Dikenai Sanksi DK PBB Atas Pertempuran di Afghanistan

image-gnews
Sejumlah pria bersiap di posisi saat bersiap-siap melawan pemberontak Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Militan Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan mengklaim banyak wilayah saat pasukan asing mundur. REUTERS/Omar Sobhani
Sejumlah pria bersiap di posisi saat bersiap-siap melawan pemberontak Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Militan Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan mengklaim banyak wilayah saat pasukan asing mundur. REUTERS/Omar Sobhani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban berpotensi mendapat sanksi dari Dewan Keamanan PBB (DK PBB) atas ekspansinya di Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, anggota DK PBB meminta opsi sanksi dipertimbangkan untuk mendesak Taliban menghentikan aksinya dan serius melanjutkan negosiasi damai yang berhenti di Doha, Qatar.

Salah satu negara anggota DK PBB yang mendorong sanksi untuk Taliban adalah Inggris. Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, mengatakan dewan keamanan perlu memperingatkan Taliban bahwa akan ada konsekuensi jika mereka melanjutkan aksinya.

Hal senada disampaikan oleh diplomat senior Amerika Jeffrey DeLaurentis. Ia meminta Taliban untuk menghentikan serangannya dan fokus ke upaya damai untuk melindungi infrastruktur serta warga.

"Taliban harus mendengar dari komunitas internasional bahwa kami tidak akan menerima pengambilalihan paksa Afghanistan atau kembalinya Emirat Islam Taliban," ujar DeLaurentis, dikutip dari Reuters, Jumat, 6 Agustus 2021.

Sementara itu, Cina mengkritik Amerika dan Nato yang menarik pasukan mereka secara terburu-buru. Menurut Deputi Duta Besar Cina Dai Bing, penarikan pasukan asing kurang transparan dan membuat pemerintahan lokal kesulitan mengantisipasi maupun merespon serangan-serangan Taliban.

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan setelah pertempuran hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui

Dai Bing bahkan menyebut apa yang dilakukan para pasukan asing sebagai aksi cuci tangan atas segala masalah yang mereka tinggalkan.

"Belum lama ini Amerika menyampaikan intensi untuk membantu Afghanistan menjaga stabilitas. Kami harap Amerika benar-benar berkomitmen dan berusaha keras," ujarnya ke DK PBB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Besar Afghanistan untuk PBB, Ghulam Isaczai, mendukung pernyataan diplomat-diplomat negara tetangga soal perlunya langkah respon. Walau begitu, ia menampik kekhawatiran berbagai pihak soal kemungkinan Afghanistan jatuh ke perang saudara berskala besar.

"Kami memiliki rencana enam bulan untuk menstabilkan situasi. Kami juga mendapat dukungan dari komunitas dan desa yang belum lama ini diserang Taliban. Kami didukung warga," ujar Isaczai soal situasi di Afghanistan.

Per berita ini ditulis, pertempuran antara Taliban dan Afghanistan sudah berlangsung empat bulan lebih. Pertempuran dimulai pada April lalu ketika Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan setelah dua dekade beroperasi di sana. Target Amerika, penarikan pasukan rampung Agustus ini.

Penarikan pasukan tersebut membuat Afghanistan pincang. Walaupun Amerika memberikan pangkalan-pangkalan militernya berikut sejumlah persenjataan, Afghanistan kesulitan melawan balik Taliban. Sekarang, Taliban sudah menguasai lebih dari 50 persen distrik di Afghanistan. Wilayah terakhir yang mereka ambil alih adalah Provinsi Nimruz yang berbatasan langsung dengan Iran dan Pakistan.

Baca juga: Amerika Serikat Waswas Bisa Terjadi Perang Saudara di Afganistan

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.


Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

1 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membahas masalah kesenjangan sistem peringatan dini bencana di forum UN OCean Decade di Spanyol.


Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

1 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

1 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Kementerian Luar Negeri Iran: Serangan Balasan Tehran ke Israel bagian dari Membela Diri

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Iran: Serangan Balasan Tehran ke Israel bagian dari Membela Diri

Kementerian Luar Negeri Iran sebut Iran berhak membela diri dari serangan Israel seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam PBB


PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel

4 hari lalu

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres tiba di bandara Al Arish, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Mesir, 20 Oktober 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
PBB Mengutuk Serangan Drone dan Rudal Iran ke Israel

Sekretaris Jenderal PBB mengutuk keras serangan udara Iran terhadap Israel, mengatakan kawasan Timur Tengah dan dunia "tidak mampu" berperang lagi.


Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

5 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina


Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

7 hari lalu

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.


Australia Pertimbangkan Pengakuan Palestina sebagai Negara

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong melakukan persiapan sebelum dimulainya Pertemuan Para Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur di Jakarta, 14 Juli 2023. ADI WEDA/Pool via REUTERS
Australia Pertimbangkan Pengakuan Palestina sebagai Negara

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menilai solusi dua negara antara Israel-Palestina merupakan satu-satunya harapan memutus "siklus kekerasan".


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

10 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO