TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong memberlakukan aturan PNS, guru dan tenaga kesehatan yang tidak mau disuntik vaksin virus corona, harus melakukan tes Covid-19 secara berkala yang biayanya di tanggung sendiri. Aturan itu disampaikan oleh Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Senin, 2 Agustus 2021, yang ingin semakin banyak masyarakat Hong Kong yang imunisasi vaksin virus corona.
“Jika ini benar-benar keputusan pribadi untuk tidak imunisasi Covid-19 dan tidak mau membantu mencapai herd immunity, maka itu bukan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mentolelirnya,” kata Lam
Sudah 56 hari tidak ada laporan penularan virus corona antar warga di Hong Kong. Sebagian besar sektor kehidupan di sana sudah kembali normal. Hanya saja, Hong Kong masih memberlakukan larangan melakukan perjalanan dan mereka yang baru pulang dari luar negeri diminta untuk melakukan karantina mandiri di hotel.
Otoritas Hong Kong merasa kurang puas karena imunisasi massal vaksin virus corona berjalan lambat. Padahal kasus positif Covid-19 yang dialami oleh mereka yang baru pulang dari luar negeri, meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa sekor bisnis di Hong Kong ikut mendorong masyarakat agar mau imunisasi vaksin virus corona dengan memberikan sejumlah fasilitas, diantaranya memberikan hadiah lotre satu unit apartemen senilai USD 1 juta (Rp 14 miliar)
Hong Kong mewajibkan pelancong yang baru pulang dari zona kuning penyebaran wabah virus corona dan hasil tesnya negatif Covid-19, maka pelancong tersebut tetap harus menjalani karantina mandiri di hotel yang sudah ditunjuk selama tujuh hari. Pada pekan kedua, mereka harus mejalani pengecekan mandiri tes virus corona.
Pelancong yang belum imunisasi vaksin virus corona, harus menghabiskan waktu lebih lama di karantina mandiri, yakni 14 hari. Pemberian vaksin Covid-19 secara gratis di Hong Kong sekarang diperpanjang menjadi akhir Oktober 2021.
Baca juga: Jejak Bantuan UMKM Rp 1,2 Juta Jokowi: Bocor ke PNS sampai Moral Hazard
Sumber: Reuters