TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sedang mengembangkan sebuah rencana yang berlaku untuk semua pelancong dari negara manapun yang ingin ke Amerika Serikat, harus sudah menjalani suntik dua dosis vaksin virus corona. Hal ini bagian dari upaya melawan pandemi Covid-19 dan buntut dari rencana pencabutan larangan melakukan perjalanan.
Gedung Putih mengutarakan rencana Amerika Serikat yang ingin membuka kembali jalur penerbangan demi mendorong bisnis maskapai dan industri pariwisata. Namun Amerika Serikat belum siap untuk cepat-cepat mencabut larangan-larangan yang diberlakukan demi menghentikan penyebaran wabah virus corona.
Pasalnya, kasus infeksi virus corona saat ini juga sedang naik dan tingginya penyebaran varian Delta Covid-19.
Seorang pasien didorong menggunakan kursi roda saat berada di Rumah Sakit Universitas Illinois di Chicago, Illinois, 27 Maret 2020. Kasus virus corona di AS menyebar ke seluruh 50 negara bagian. REUTERS/Joshua Lott
Amerika Serikat telah berkoordinasi dengan simpul-simpul pelaku usaha dan otoritas untuk mempersiapkan diri kapan persisnya lalu-lintas perjalanan bisa dibuka lagi. Melalui pendekatan secara bertahap, maka semua pelancong dari negara mana pun yang hendak ke Amerika Serikat harus dalam kondisi sudah imunisasi vaksin virus corona dua dosis.
Awalnya, pada Januari 2020 Amerika Serikat melarang pelancong masuk negara itu, yang baru melakukan perjalanan dari Cina. Selanjutnya, beberapa negara mulai ditambahkan ke dalam daftar. Pada Mei 2021 atau terbaru, India menyusul masuk dalam daftar zona merah Amerika Serikat tersebut.
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, Reuters mewartakan Gedung Putih telah mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan perjalanan dengan meminta pelancong disuntik vaksin virus corona dulu sebelum datang ke Amerika Serikat.
Sedangkan beberapa negara seperti Kanada dan Amerika Serikat sedang melonggarkan atau sudah mencabut larangan bagi pelancong dari Amerika Serikat yang hendak melakukan perjalanan ke negara-negara tersebut.
Baca juga: Persiapan Sebelum Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Saat Pandemi
Sumber: Reuters