TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 varian Delta melanda banyak negara, termasuk Australia. Jumlah infeksi harian terus melonjak akibat varian yang amat mudah menyebar ini.
Salah satu korban tewas akibat Covid-19 adalah pria muda berusia 20 tahun. Pria yang tak disebutkan namanya itu merupakan korban termuda di New South Wales, Australia yang meninggal akibat Covid-19 pada hari Rabu, 4 Agustus 2021.
Korban disebut tak memiliki penyakit komorbid. Koban yang belum divaksinasi itu ditemukan meninggal di rumahnya di Kota Sydney. Korban memburuk dengan cepat saat isolasi mandiri setelah sebelumnya hanya mengeluhkan gejala ringan Covid-19.
Korban tak bisa divaksin Pfizer karena Australia hanya membatasi hanya untuk penduduk berusia di atas 40 tahun. Pfizer membatasi penduduk yang disuntik karena terbatasnya persediaan vaksin. Pemerintah Australia bar-baru ini memberi tahu warganya untuk menggunakan vaksin AstraZeneca saat kasus membengkak. Sebelumnya vaksin Covid-19 AstraZeneca hanya digunakan pada orang-orang di atas 60 tahun.
Belum jelas benar apakah korban termuda covid-19 di Australia tersebut terinfeksi varian Delta atau bukan. Namun sebagian besar kasus infeksi di New South Wales didominasi varian Delta. Data awal menunjukkan varian Delta lebih menular dan kemungkinan menyebabkan efek yang lebih parah dibandingkan varian lainnya.
New South Wales, Australia, mencatat 233 kasus baru, mendekati level tertinggi selama 16 bulan terakhir. Perdana Menteri Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan jumlah kasus kemungkinan akan bertambah.
Baca: New York City Wajibkan Pengunjung Restoran Tunjukkan Bukti Vaksin Covid-19
REUTERS