TEMPO.CO, Jakarta - Atlet Belarus Krystsina Tsimanouskaya meninggalkan Tokyo menuju Wina, Austria pada Rabu, 4 Agustus 2021. Pelari cepat yang menolak kembali ke negaranya ini semula disebut bakal mendarat di Polandia, namun berubah di detik terakhir.
Tsimanouskaya semula dijadwalkan naik penerbangan ke Warsawa, Polandia. Pemerintah setempat telah menawarinya visa kemanusiaan setelah menolak kembali ke Belarus. Sebagai gantinya, Krystsina Tsimanouskaya berangkat dengan penerbangan Austrian Airlines yang dijadwalkan mendarat di Wina pada pukul 16:05.
Seperti dilansir dari Reuters, seorang anggota komunitas Belarusia yang berhubungan dengan Krystsina Tsimanouskaya mengatakan para diplomat telah mengubah penerbangan karena masalah keamanan.
Atlet Belarus Krystsina Tsimanouskaya tiba di Bandara Narita dengan mengenakan topeng dan celana jins biru, blus biru dan kacamata hitam dengan tulisan "I RUN CLEAN". Ia menumpangi mobil van dengan kawalan polisi.
Dia tak berbicara apapun kepada sejumlah wartawan yang menunggunya di area VIP. Tsimanouskaya dikawal oleh beberapa pejabat yang membawa kopernya dan menemani ke pintu gerbang pesawat.
Komite Olimpiade Internasional mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan formal atas kasus atlet Belarus Krystsina Tsimanouskaya tersebut. Komite sedang menunggu laporan dari tim Belarusia.
Kasus ini menyedot perhatian publik. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken turut angkat bicara. Ia menuduh rezim Presiden Belarus Alexander Lukashenko melakukan represi transnasional yang tidak dapat ditoleransi.
Masalah berawal dari atlet Belarus Krystsina Tsimanouskaya, 24, hendak dipulangkan paksa karena menentang keputusan pemilihan cabor oleh timnas Belarus. Ia didaftarkan ke lari 4X400 Meter Relay tanpa sepengetahuannya.
Padahal dirinya sama sekali tak berpengalaman untuk cabang olahraga tersebut. Ia hanya tahu dirinya terdaftar untuk lari 200 meter.
Ketika mengetahui dirinya akan dipulangkan karena menentang keputusan timnas, Timanovskaya melawan. Ia tak mau dipulangkan ke Belarus karena takut akan dipersekusi oleh pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko. Di Belarus, Lukashenko dikenal gemar menghukum siapapun yang menentangnya, tak terkecuali atlet. Banyak atlet sudah diperkarakan.
Baca: Kronologi Upaya Pemulangan Paksa Atlet Belarusia Krystsina Tsimanouskaya
REUTERS