TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Singapura mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac untuk warganya yang reaksi terhadap vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna. Menteri Kesehatan Janil Puthucheary mengatakan orang-orang yang menderita reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 berbasis mRNA, telah diundang untuk mendapatkan vaksin Sinovac pada suntikan kedua.
Orang yang menerima suntikan Covid-19 dengan cara seperti itu akan dianggap sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan sejumlah klinik di rumah sakit umum menjalankan program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat yang alergi terhadap vaksin mRNA.
Saat ini Singapura menggunakan vaksin Pfizer - BioNTech dan Moderna, dalam program vaksinasi nasional. Dua vaksin tersebut menggunakan teknologi berbasis mRNA. Sementara vaksin Sinovac yang menggunakan virus corona yang tidak aktif untuk merangsang perlindungan antibodi tubuh.
Vaksin Sinovac diizinkan untuk diberikan di bawah pengawasan khusus, setelah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut Puthucheary, jika masyarakat ingin menerima vaksin Sinovac bisa melakukannya melalui program khusus. Program ini mulai ada sejak awal Juli.
Pemberian vaksin Sinovac di Singapura dilakukan di rumah sakit umum untuk pemantauan efek samping. Orang-orang yang alergi bisa mendapat vaksin Sinovac setelah sebelumnya mendapat satu dosis vaksin mRNA.
Baca: Antibodi Vaksin Sinovac Turun Setelah 6 Bulan, Perlu Vaksinasi Dosis Ketiga?
CHANNEL NEWS ASIA