TEMPO.CO, Jakarta - PM New South Wales, Gladys Berejiklian, mengatakan ada target yang harus dicapai dulu jika Sydney ingin keluar dari lockdown COVID-19. Syaratnya, lima juta populasi salah satu kota terbesar di Australia tersebut patuh lockdown dan separuh lebih di antaranya sudah divaksinasi penuh.
Per berita ini ditulis, Sydney masih menetapkan 29 Agustus sebagai tanggal akan diangkatnya lockdown. Walau begitu, penerapannya bisa diperpanjang apabila situasi pandemi COVID-19 tidak kunjung membaik. Per hari Selasa kemarin, New South Wales mencatatkan 199 kasus COVID-19 baru.
"Enam juta suntikan setara dengan kurang lebih separuh populasi Sydney (satu warga menerima dua dosis). Hal itu akan memberi kami opsi soal seperti apa kehidupan setelah 29 Agustus nanti," ujar Berejiklian, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 3 Agustus 2021.
Berejiklian tidak menyebutkan seberapa jauh vaksinasi COVID-19 sudah berjalan di Sydney ataupun New South Wales. Ia hanya mengatakan negara bagian yang ia pimpin berupaya untuk memenuhi target vaksinasi yang sudah ditetapkan.
Seekor burung berjalan melewati stasiun kereta Circular Quay yang kosong selama lockdown untuk mengekang penyebaran Covid-19 di Sydney, Australia, 28 Juli 2021. Kebijakan lockdown mendapatkan penolakan dari warga Sydney dan kota-kota lainnya, dengan menggelar demo pada beberapa hari lalu. REUTERS/Loren Elliott
Menggenjot vaksinasi COVID-19 adalah masalah tersendiri di Australia. Gangguan rantai pasokan, yang disebabkan oleh terbatasnya suplai vaksin dan berubahnya rekomendasi pemakaian, menyebabkan angka vaksinasi masih jauh dari target. Hal itu belum memperhitungkan warga-warga yang ogah divaksin.
PM Australia Scott Morrison menetapkan target 70 persen warga harus tervaksinasi penuh apabila menginginkan lockdown bisa dicabut. Realita di lapangan, baru 17 persen warga yang sudah tervaksinasi penuh. Di saat bersamaan, jumlah kasus COVID-19 per hari di Australia terus naik, dari yang awalnya di bawah 50 pada awal Juli lalu, sekarang sudah 250 kasus per hari.
Untuk membujuk warga mau divaksin, ketika sudah tersedia nanti, Morrison berjanji bakal ada insentif uang untuk mereka. Ini hal yang juga akan diterapkan Amerika untuk menggenjot vaksinasi COVID-19. "Jika warga Australia ragu dan segan untuk divaksin, saya tidak akan membayar mereka," ujar Morrison menegaskan.
Baca juga: Indonesia Perpanjang PPKM Darurat, Australia Perpanjang Lockdown COVID-19
ISTMAN MP | REUTERS